JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertanian Amran Sulaiman melaporkan suksesnya ekspor jagung ke Filipina kepada Presiden Joko Widodo di Istana Presiden Jakarta, Senin (19/2/2018).
"Kami melaporkan, kemarin ekspor jagung dari Indonesia ke Filipina sebanyak 57.000 ton sudah jalan," ujar Amran seusai bertemu Presiden.
Amran menyebut, ekspor itu merupakan prestasi besar. Mengingat, tahun 2015 yang lalu Indonesia justru melakukan impor jagung 900 ton.
"Dua tahun lalu itu juga impor kami turunkan dari 3,6 juta ton menjadi hanya 900 ton. Tahun ini tidak impor sama sekali, malah ekspor kita," ujar Amran.
(Baca juga: Panggil Mentan ke Istana, Presiden Tanya soal Jagung, Bawang, dan Beras)
Amran memastikan akan terus mempertahankan, bahkan meningkatkan volume ekspor tersebut. Pasalnya, permintaan jagung di Filipina mencapai 1 juta ton per tahun.
Selain Filipina, negara tetangga Malaysia juga membutuhkan jagung sebanyak 3 juta ton. Direncanakan, jagung Indonesia akan merambah ke negara tersebut.
Produksi jagung di Indonesia yang surplus pun diyakini dapat memenuhi kebutuhan dua negara tersebut.
Melihat pasar jagung yang begitu besar, Amran juga berkomitmen untuk meningkatkan produksi jagung di beberapa lumbung, antara lain di Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Barat.
"Direncanakan target (produksi jagung di) Gorontalo 100.000 ton. Yang di Sumbawa NTB nanti saya cek berapa targetnya," kata dia.