JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menegaskan partainya tidak menjaga jarak dengan Islam.
Hal ini bisa dilihat dari langkah PDI-P menggandeng Taj Yasin sebagai calon wakil gubernur di Pilkada Jawa Tengah 2018.
Putra kyai Maimun Zubair itu dipasangkan dengan kader PDI-P yang juga Gubernur Jawa Tengah Petahana, Ganjar Pranowo.
Dengan langkah itu, Hasto menilai PDI-P sudah membuktikan diri sebagai partai yang tidak berjarak dengan kekuatan Islam.
"Isu politik yang mengatakan kita jaga jarak dengan Islam sama sekali tidak terbukti. Itu adalah upaya politik mendiskreditkan PDI-Perjuangan. Kita tidak boleh diam," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/2/2018).
Menurut Hasto, sejak awal PDI-P memiliki akar sejarah yang kuat dengan Islam. Misalnya saat Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai Presiden, ia menolak aksi sepihak serangan terhadap Irak.
(Baca juga: Megawati Pimpin Rapat Khusus Pemenangan Ganjar-Yasin di Pilkada Jateng)
"Beliau melihat akar terorisme adalah ketidakadilan masalah Palestina. Ibu Justru dengan lantang mengatakan akar terorisme adalah ketidakadilan terhadap Palestina dan kita memberikan dukungan sepenuhnya kepada kemerdekaan Palestina," ucap Hasto.
Hasto pun menegaskan, PDI-P tidak takut dengan semangat lawan politiknya yang ingin mematahkan mitos Jateng sebagai Kandang Banteng.
Apalagi, kata Hasto, PDI-P juga bekerjasama dengan Partai Persatuan Pembangunan, Partai Golongan Karya, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat dalam memenangkan Pilkada Jawa Tengah 2018.
"Tapi dengan melihat soliditas kita ini akan menjadi kekuatan gerak untuk menjaga agar Ganjar satu periode lagi sebagai Gubernur dan wakilnya Gus Yasin," kata Hasto.
Hasto meyakini Ganjar-Yasin bakal menjadi pemimpin yang menjadi simbol kebhinekaan ditengah adanya kekuatan yang berupaya memecah belah keberagaman di Indonesia.
"Di Jateng Mas Ganjar dan Gus Yasin merupakan satu kesatuan kepemimpinan yang berdedikasi bagi rakyat,”ucap Hasto.
Di Pilkada Jawa Tengah, Ganjar-Yasin akan berhadapan dengan Sudirman Said-Ida Fauziah. Pasangan tersebut diusung oleh Gerindra, PKB, PKS dan PAN.