Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Harap Program Padat Karya Tunai Dongkrak Daya Beli Masyarakat

Kompas.com - 14/02/2018, 18:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo berharap program padat karya tunai sejumlah kementerian mampu mendongkrak daya beli masyarakat.

Sebab, melalui program padat karya tunai itu, masyarakat terlibat langsung mengerjakan proyek infrastruktur kecil di lingkungannya. Mereka pun mendapat upah atas pekerjaannya itu.

"Kami ingin padat karya tunai bisa mendistribusi anggaran langsung ke desa sehingga tingkat konsumsi atau daya beli masyarakat semakin naik," ujar Presiden Jokowi saat meninjau pembangunan irigasi dan jalan produksi sawah di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, seperti dikutip dari siaran pers resmi, Rabu (14/2/2018).

Melalui program padat karya tunai ini, Presiden Jokowi ingin menyasar dua hal sekaligus. Pertama, pembangunan infrastruktur yang berguna bagi warga desa tercapai. Kedua, ekonomi rakyat perlahan-lahan meningkat.

"Banyak manfaat dari program padat karya tunai ini," kata Presiden.

(Baca juga: Jokowi Minta Kepala Daerah Perbanyak Proyek Padat Karya)

Pembangunan irigasi dan jalan produksi sawah di Desa Waimital itu merupakan proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Irigasi yang dibangun yakni sepanjang 3,6 kilometer dan lebar 2 meter. Proyek senilai Rp 1,35 miliar tersebut diperkirakan rampung selama 50 hari.

Adapun jalan produksi persawahan yang dibangun, yakni sepanjang 1.095 meter. Nilai proyeknya Rp 600 juta dan diperkirakan rampung dalam tiga bulan. Kedua proyek itu menyerap sekitar 120 orang yang tinggal di sekitar lokasi proyek.

Sebelum meninjau program padat karya tunai di Desa Waimital, Presiden juga sempat meninjau program serupa di Kampung Oihu, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau.

Di sana, program padat karya tunai berbentuk pembangunan jalan lingkungan, penerangan jalan, serta perbaikan drainase yang melibatkan 160 warga setempat.

Di desa yang sama, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi juga mengerjakan program padat karya tunai berupa normalisasi sungai. Proyek ini melibatkan 150 warga setempat.

Ke depan, Presiden Jokowi berharap program padat karya tunai ini tidak hanya dilaksanakan Kementerian PUPR dan Kemendes saja, tetapi juga dilaksanakan kementerian lainnya.

Jika demikian, bukan hanya infrastruktur rakyat dan perekonomian rakyat yang tercapai, tetapi juga pembukaan lapangan pekerjaan.

"Yang melakukan ini nantinya tidak hanya di Kementerian PU dan Kementerian Desa, yang lain juga sama. Kementerian Perhubungan nanti ya dilakukan sebagian dengan padat karya tunai. Kementerian BUMN juga," ujar Presiden Jokowi.

Kompas TV Presiden Joko Widodo kembali melakukan kunjungan kerja ke luar daerah. Bersama Ibu Negara Iriana, Presiden Joko Widodo bertolak ke Ambon, Maluku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com