Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Kader HMI, Jokowi Ungkap Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia

Kompas.com - 14/02/2018, 16:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menghadiri pembukaan Kongres ke-30 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Auditorium Universitas Pattimura, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Rabu (14/2/2018).

Di depan kader HMI, Presiden memaparkan apa saja yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia dalam mendorong perdamaian dunia

Pertama, soal Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri yang terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina atas Israel.

"Kita terus membantu perjuangan Palestina melawan penindasan dan ketidakadilan. Kita ingat, kita membuka konsulat kehormatan di Ramallah. Kita juga mendorong KTT di Istanbul untuk menentang pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel," ujar Jokowi, sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi.

Baca juga: Seharian di Maluku, Jokowi Akan Hadiri Kongres HMI dan Bagikan PKH di Pulau Seram

Kedua, Jokowi juga menjelaskan perhatian Pemerintah Indonesia terhadap etnis Rohingya, baik di Rakhine State, Myanmar, maupun yang mengungsi di Cox's Bazar, Bangladesh.

"Januari 2018, saya berkunjung ke Sri Lanka, Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan. Saya berkunjung ke Cox's Bazar (lokasi pengungsi Rohingya). Itu kondisinya memprihatinkan. Saya adalah kepala negara pertama yang mengunjungi Cox's Bazar," lanjut Jokowi.

Atas konflik yang mengorbankan etnis Rohingya itu, Pemerintah Indonesia juga aktif melakukan diplomasi damai ke Pemerintah Myanmar.

Ketiga, Presiden juga menceritakan saat dirinya nekat melakukan kunjungan kenegaraan ke Afghanistan.

Padahal, serangkaian serangan bom melanda kota itu beberapa hari, bahkan beberapa jam sebelum Jokowi mendarat.

Baca juga: Terbang ke Ambon, Jokowi dan Iriana Akan Hadiri Kongres HMI

Kedatangannya ke Afghanistan, kata dia, membuktikan keseriusan dan komitmen Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di sana.

"Kenapa saya tetap pergi ke Kabul (Ibu Kota Afghanistan)? Karena pentingnya persaudaraan serta persatuan," lanjut Jokowi.

Jokowi menegaskan, konstitusi Indonesia mengamanatkan bahwa pemerintah tidak hanya berupaya memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi juga ikut mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Maluku Said Assegaf.

Sejumlah pimpinan lembaga negara juga tampak hadir, antara lain Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang.

Kompas TV Presiden Joko Widodo kembali melakukan kunjungan kerja ke luar daerah. Bersama sang istri Iriana Presiden Joko Widodo bertolak ke Ambon, Maluku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com