JAKARTA, KOMPAS.com - Dari balik sorotan, Paspampres bekerja. Keamanan Presiden, Wakil Presiden, beserta keluarga adalah taruhannya. Sebagai perisai hidup, mereka harus siap menghadapi segala skenario terburuk.
Sejarah mencatat, anggota Paspampres bahkan harus menjadi korban tatkala beberapa granat diledakan saat Bung Karno menghadiri acara sekolah anaknya di Peguruan Cikini tahun 1957. Dari situ, Bung Karno pun mulai memikirkan perlunya pengamanan khusus bagi seorang presiden.
Namun, jauh sebelum itu, kisah perjalanan Paspampres sebenarnya berawal dari niat sukarela delapan orang pemuda pejuang untuk melindungi presiden pertama RI. Pada 3 Januari 1946, mereka menjadi aktor di balik operasi penyelamatan Bung Karno dari Jakarta menuju Yogyakarta.
Tanpa nama satuan khusus, atau pun senjata yang memadai, delapan pemuda itu sukses melakukan sebuah operasi senyap. Tanggal pelaksanaan operasi itu hingga sekarang ditetapkan sebagai hari lahir Paspampres.
Kini, di usia 72 tahun, Paspampres memiliki tantangan yang berbeda. Personel, kemampuan, hingga alutsista pendukung pun terus ditingkatkan.
Seperti apa wajah Paspampres kini? Bagaimana pula kisah menarik Paspampres di setiap kepemimpinan Presiden RI? Simak selengkapnya dalam VIK "Paspampres: Kisah Para Perisai Hidup".