Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Minta Penyelundup 1 Ton Sabu Dihukum Mati

Kompas.com - 11/02/2018, 22:11 WIB
Ihsanuddin,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo geram dengan upaya penyelundupan 1 ton sabu-sabu di Batam, Kepulauan Riau.

Politisi Golkar yang akrab disapa Bamsoet ini mengatakan, narkoba adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak perlu ditoleransi. Jika 1 ton sabu-sabu yang diselundupkan ke Batam itu lolos, masyarakat jelas akan menanggung akibat serius.

“Sebagai pimpinan DPR RI, saya berpendapat tidak ada kata lain kecuali sebuah tindakan tegas yang harus dilakukan oleh negara. Yakni, tenggelamkan kapal tersebut dan hukum mati pelakunya,” ujar  Bambang dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/2/2018).

Bamsoet pun memuji kerja sama jajaran TNI, BNN, Polri dan Direktorat Jenderal Bea Cukai yang telah mengungkap dan menggagalkan penyelundupan ini.

Baca juga: Anjing K-9 di Balik Penemuan 1 Ton Sabu di Kapal Berbendera Singapura

Ia hari ini melakukan kunjungan kerja bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BNN Komjen Budi Waseso dan pimpinan Polri untuk melihat langsung tangkapan sabu-sabu yang dibawa kapal MV Sunrise Glory di Batam.

Menurut dia, terungkapnya penyelundupan sabu-sabu bernilai triliunan rupiah itu menunjukkan keseriusan dan sinergi berbagai pihak dalam memerangi narkoba.

“Sinergitas TNI, Polri, BNN dan pelibatan BIN, Bea Cukai dan pihak-pihak terkait lainnya sangat penting untuk mencegah masuknya kembali sabu-sabu dan berbagai jenis narkoba lainnya ke wilayah Indonesia,” ujar mantan ketua Komisi III DPR ini.

Bamsoet menambahkan, penyelundupan sabu-sabu oleh warga negara Taiwan yang menggunakan kapal berbendera Singapura itu menjadi bukti bahwa Indonesia merupakan pasar utama bagi sindikat narkoba. Menurut dia, penyelundupan sabu-sabu hingga 1 ton jelas bukan jumlah kecil.

“Apalagi pengungkapan dalam skala besar ini bukan yang pertama. Artinya, dengan jumlah sebesar itu, sindikat meyakini bahwa barang haram ini pasti terserap pasar dan ini sungguh sangat memprihatinkan,” ujarnya.

Baca juga : Sabu di Kapal Berbendera Singapura Ternyata Capai 3 Ton

Bamsoet pun mencurigai kemungkinan oknum aparat di negara tetangga yang membiarkan narkoba itu lolos ke Indonesia. Sebab, kapal MV Sunrise Glory berlayar dari Singapura.

Karena itu, dia meminta Polri, BNN dan TNI untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk menelusuri hal itu. Bisa jadi penyelundupan 1 ton sabu-sabu itu memang murni oleh sindikat narkoba.

Namun, bila ada indikasi keterlibatan perangkat atau oknum negara lain dalam kasus itu, Indonesia harus mengambil langkah-langkah lain yang diperlukan.

“Kita bangsa yang besar, akan sangat memalukan bila hal seperti ini kembali terulang,” ujarnya.

Bamsoet pun merasa perlu dibangun kepedulian seluruh elemen bangsa bahwa ancaman bahaya narkoba sangat nyata. Dia pun mengapresiasi kekompakan jajaran TNI, BNN, Polri dan Bea Cukai sehingga upaya penyelundupan sabu-sabu dalam jumlah besar itu bisa digagalkan.

“Pengungkapan hari ini bukan pengungkapan biasa. Ini kode keras bahwa kita telah masuk ke zona perang melawan narkoba. Jangan ada lagi institusi atau oknum yang bermain-main,” tegasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Nasional
Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com