Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Bertanya, Apa Keberhasilan Anda? Ini Jawaban Fadli Zon

Kompas.com - 08/02/2018, 14:05 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR Fadli Zon melontarkan kritik atas kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Kritikan itu dilontarkan Fadli lewat akun Twitter-nya, @fadlizon, Rabu (7/2/2018).

Fadli menilai, penenggelaman kapal tak bisa menjadi ukuran keberhasilan. Sebab, ia mengklaim menemukan banyak nelayan yang hidupnya makin miskin karena dipersulit oleh kebijakan pemerintah.

"Jadi harusnya ukurannya kemakmuran rakyat," kata Fadli.

(Baca juga: Fadli Zon: Saya Undang Bu Susi Pudjiastuti Hadir dan Kritik Saya)

Cuitan Fadli yang meragukan keberhasilan KKP melalui sanksi penenggelaman kapal menuai reaksi dari warganet.

Bahkan, Menteri Susi membalas cuitan Fadli.

"Ukuran keberhasilan yg telah anda lakukan apa Pak Fadli yth??? Mohon pencerahan," kata Susi melalui akun Twitter miliknya @susipudjiastuti.

Ketika diminta tanggapan atas balasan Menteri Susi tersebut, Fadli menilai, wajar kritik yang ia sampaikan.

(Baca juga: Cerita Nelayan Natuna soal Efek Penenggelaman Kapal oleh Menteri Susi)

Ia merasa, kritik yang ia sampaikan berdasarkan fakta dan masih dalam batas wajar. Bahkan, Fadli menganggap kritik yang disampaikan kepada Susi tergolong lunak.

"Susi baper saja kali, ya. Yang saya sampaikan relatif lunak. Tentu ulang tahun Gerindra dan evaluasi terhadap pemerintah termasuk soal nasib nelayan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Ia menilai positif upaya Susi dalam memerangi penangkapan ikan ilegal. Namun, menurut dia, hal itu tak bisa menafikan kesejahteraan nelayan yang terdampak.

(Baca juga: Kalau soal Penenggelaman Kapal, I Stand with Susi...)

Menurut Fadli, keberhasilan Susi semestinya tidak diukur dari jumlah kapal yang ditenggelamkan, tetapi dari kesejahteraan nelayan.

Kesejahteraan nelayan sekarang, kata dia, justru semakin menurun, terlebih dengan adanya pelarangan cantrang oleh Susi.

"Yang ada penenggelaman yang membuat laut rusak. Kapal itu dibom masuk ke laut dan merusak. Saya pernah mengatakan, harusnya kapal diambil dan diserahkan kepada nelayan," lanjut Fadli.

Saat ditanya Menteri Susi apa keberhasilannya, Fadli tak mau menjabarkannya. Secara diplomatis, ia menjawab selalu melaporkan apa yang dikerjakannya kepada publik.

"Dia (Susi) nanya keberhasilannya? Saya enggak pernah mengklaim keberhasilan. Saya melaporkan apa yang saya lakukan apakah itu dianggap berhasil itu urusan orang lain. Sepanjang menjadi pimpinan DPR, ya saya lakukan dan laporkan kepada publik," kata Fadli.

Kompas TV Setelah melakukan pertemuan dengan lima perwakilan nelayan di Istana Negara, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akhirnya menemui para nelayan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com