JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, upaya mediasi telah dilakukan antara Bupati Tolitoli Mohammad Saleh Bantilan dan Wakilnya, Abdul Rahman H Buding.
Upaya persuasif dilakukan sambil bergulirnya penyelidikan atas laporan Saleh terhadap Rahman.
"Saat ini kita sudah berhasil melakukan upaya persuasif. Alhamdulillah tidak berkembang," ujar Iqbal di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (6/2/2018).
(Baca juga : Mendagri Sebut Tidak Etis Bupati Tolitoli Ribut dengan Wakilnya)
Iqbal mengatakan, mediasi dilakukan agar konflik antara keduanya tidak semakin melebar. Sebab, pejabat daerah yang sepatutnya menjadi sosok yang diteladani oleh rakyatnya malah terlibat masalah pribadi.
Meski begitu, kata Iqbal, proses hukum tetap berlanjut.
"Tentang proses hukum masih terus berlangsung," kata Iqbal.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hery Murwono mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan lima orang saksi terkait laporan Bupati Tolitoli.
"Termasuk Sekda Tolitoli dan Kabag Humas," kata Hery.
(Baca juga : Gubernur Sulteng Sebut Pertengkaran Bupati Tolitoli dan Wakilnya Memalukan)
Penyidik juga telah meminta keterangan Rahman sebagai terlapor pada Jumat (2/2/2018) lalu.
Sebelumnya, sebuah video pertengkaran antara Bupati Tolitoli Mohammad Saleh Bantilan dan Wakilnya, Abdul Rahman H Buding, viral di media sosial.
Dalam tayangan video yang sudah viral itu, terlihat sang wakil bupati marah-marah dan naik ke atas panggung saat bupati sedang melantik pejabat fungsional dan struktural di gedung wanita Tolitoli.
Menurut Rahman, dirinya tak ada masalah dengan pelantikan terhadap pegawai fungsional. Permasalahannya justru pada pelantikan empat orang pejabat struktural.
Gara-gara aksinya itu, Rahman dilaporkan ke polisi dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan oleh Mohammad Saleh.