Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Sekjen PDI-P, Yenny Wahid Bantah Bahas Pilkada

Kompas.com - 05/02/2018, 18:17 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menemui Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, di Wahid Institut, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Seusai pertemuan, Yenni mengungkapkan, ia dan Hasto membahas banyak hal dan bukan soal pilkada.

"Kami bergerak bukan dalam rangka pusaran politik praktis, tetapi pusaran politik kebangsaan, kami bergerak di tatanan nilai," ujar Yenny.

Saat ditanya soal dukungan pada Pilkada Jatim, Yenny kembali menegaskan sikapnya. Ia memastikan, semua keluarga besar Gusdur mengambil jarak yang sama dengan semua kandidat karena yang bersaing adalah tokoh utama NU.

Baca juga: Demi Buah Hati, Alasan Sebenarnya Yenny Wahid Enggan Maju Pilkada Jatim

Ia mengungkapkan, pertemun dengan Hasto membicarakan kuliner hingga gizi buruk di Asmat, Papua.

Untuk kuliner, hal yang dibicarakan yaitu program PDI Perjuangan terkait dengan kampanye kuliner khas Indonesia.

Selain itu, kata Yenny, mereka membicarakan ancaman kebangsaan. Hal ini diangkat lantaran keduanya menilai adanya isu-isu yang mengancam nilai-nilai kebangsaan.

Sementara itu, hal lain yang dibahas terkait kejadian luar biasa gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua.

Baca juga : Alasan Yenny Wahid Tolak Tawaran Prabowo Maju di Pilkada Jawa Timur

Yenny mengusulkan agar PDI-P ikut mengampanyekan pentingnya ASI karena banyak ibu-ibu yang abai untuk menyusui anaknya sehingga menimbulkan gizi buruk.

"Soal ASI itu penting sekali banyak gizi buruk yang terjadi karena ibu-ibunya tidak menyusui anaknya," kata Yenny.

Sementara itu, Hasto mengatakan, pertemuan dengan Yenny merupakan upaya PDI-P membangun dialog kebangsaan untuk mewujudkan ruang politik dan ruang dialog dengan Wahid Institute.

Kompas TV Seolah menjawab spekulasi yang beredar beberapa jam yang lalu, Yenny Wahid menemui Prabowo di rumahnya di Jalan Kertanegara Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com