JAKARTA, KOMPAS.com - Wakapolri Komjen (Pol) Syafruddin membenarkan bila Polri memperpanjang nota kesepahaman dengan TNI dalam bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).
Ia mengatakan, ada satu alasan bagi Polri sehingga memperpanjang nota kesepahaman kerja sama di Kamtibmas dengan TNI.
"Paling tidak tahun ini kita akan hadapi tiga event besar dan internasional. Dan sangat butuh pengamanan yang betul-betul komperehensif dan progresif. Pertama pilkada 171 titik, kita tidak bisa overconvident dengan kemampuan Polri," kata Syafruddin di Kemayoran, Jakarta, Minggu (4/2/2018).
Ia menyadari jumlah polisi tidak cukup untuk mengamankan pilkada serentak 2018. Selain itu, Polri juga membutuhkan bantuan TNI dalam mengamankan rangkaian acara Asian Games pada Agustus 2018, yang akan diikuti sekitar 46 negara.
Setelah itu, Indonesia akan kembali kedatangan tamu penting internasional dalam pertemuan tahunan World Bank di Bali yang diikuti sekitar 189 negara.
"World bank 189 negara di Bali dan pemimpin-pemimpin dunia akan hadir. Tanggung jawab TNI harus seimbang bahkan jauh lebih besar," lanjut dia.
Polri dan TNI memperpanjang nota kesepahaman (MoU) soal perbantuan tentara dalam menangani konflik sosial dan unjuk rasa.
Perpanjangan MoU Polri dan TNI Nomor B/2/2018 dan Nomor Kerma/2/I/2018 yang ditandatangani oleh Kapolri Tito Karnavian dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto itu diteken pada hari pertama Rapat Pimpinan Polri-TNI, beberapa waktu lalu.
MoU tersebut tentang perbantuan TNI kepada Polri dalam rangka memelihara keamanan dan keteriban masyarakat.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto.
"Saya kira kita sudah jelaskan bagaimana porsi-porsinya. Porsi polisi di mana, TNI di mana," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/2/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.