1. Hotma Sitompoel Diberi Tahu Kliennya, Novanto Pemegang Proyek E-KTP
Advokat Hotma Sitompoel menjadi saksi dalam sidang kasus korupsi e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Dalam persidangan, Hotma mengaku pernah diberi tahu kliennya bahwa proyek e-KTP dikuasai terdakwa Setya Novanto.
Adapun klien Hotma adalah Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra Paulus Tanos.
PT Sandipala merupakan salah satu perusahaan anggota konsorsium pemenang lelang proyek e-KTP.
"Dia (Paulus) bilang, Setya Novanto DPR, coba tanyakan soal ini," kata Hotma kepada majelis hakim.
Sebelumnya, anggota majelis hakim membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Hotma saat diperiksa di hadapan penyidik KPK.
Dalam BAP, Hotma mengatakan bahwa awalnya Paulus Tanos mengeluh soal chip yang sudah dibeli, tetapi tak bisa digunakan dalam proyek e-KTP.
Selanjutnya, ia menanyakan kepada Paulus, siapa yang dapat ditanya terkait proyek e-KTP.
"Dia bilang, ketuanya itu Pak Setya Novanto. Saya bilang, saya kenal baik, itu teman saya. Lalu, dia minta, kalau bertemu tolong ditanyakan, beliau (Novanto) tahu apa tidak," kata Hotma.
Baca selengkapnya: Hotma Sitompoel Diberi Tahu Kliennya, Novanto Pemegang Proyek E-KTP
Baca juga : Jaga Kehormatan Profesi Advokat, Hotma Sitompoel Serahkan Honor Kerja ke KPK
2. Anies: Saya Merasa Tugas di Kementerian dan Kegubernuran Beda Sekali
Anies, yang pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan kemudian di-reshuffle oleh Presiden Joko Widodo, mengatakan, pemimpin di kementerian adalah pembuat kebijakan publik (policy maker). Sementara pemimpin daerah bukan hanya pembuat kebijakan, melainkan juga mewujudkan kebijakan (policy implementation). Karena itu, dia mengatakan, tugas pemimpin di dua intansi pemerintahan itu berbeda sekali.
"Saya merasakan tugas di kementerian dan tugas di kegubernuran beda sekali. Di kementerian, we are policy maker. Di sini, ya, policy maker, ya, policy implementation, semuanya," kata Anies di Gedung Teknis, Jalan Abdul Muis, Kamis (1/2/2018).