JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan akan melakukan imunisasi ulang di 17 kabupaten di Papua. Imunisasi ulang dilakukan menyusul adanya kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, yang membuat setidaknya 71 orang meninggal dunia.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, penyelesaian KLB ini harus dilakukan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
"Tidak hanya imunisasi campak-rubella, kalau bisa diulang saja dari imunisasi wajib dan juga imunisasi lanjutan, itu bisa kami lakukan," kata Nila di komplek Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Nila mengatakan, sejauh ini tidak ada penolakan terhadap proses imunisasi yang sudah dilakukan di Asmat. Ia berharap proses imunisasi di kabupaten lain juga berjalan lancar.
"(Imunisasi) sudah dimulai di Asmat, sudah 13.300 anak dilakukan imunisasi," kata Nila.
(Baca juga: Ini Gambaran Menkes tentang Kondisi Korban Gizi Buruk di Asmat)
Dihubungi terpisah, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Mohamad Subuh menambahkan, ada 17 kabupaten di Papua yang akan dilakukan imunisasi.
Ke-17 kabupaten itu yakni Asmat, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nduga, Tolikara, Lanny Jaya, Puncak, Puncak Jaya, Mamberamo Tengah, Mamberamo Raya, waropen, Sukuyori, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Paniai, dan Yalimo.
Adapun 17 kabupaten tersebut dipilih berdasarkan indeks kesehatan dan rasio imunisasi yang rendah.
"Yang tahap awal ini 10 kabupaten dulu, kemudian bertahap selang beberapa bulan dilanjutkan pada kabupaten lainnya," kata Subuh.
Sepuluh kabupaten yang akan diimunisasi terlebih dahulu yaitu: Pegunungan Bintang, Yahukimo, Nduga, lanny Jaya, Tolikara, Puncak, Puncak Jaya, Membramo Tengah, Membramo Raya, Waropen.
(Baca juga: Ini Strategi Menkes Atasi KLB Gizi Buruk dan Campak di Asmat)