Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Presiden Afghanistan, Jokowi Dorong Upaya Perdamaian dan Hubungan Dagang

Kompas.com - 30/01/2018, 10:14 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Afghanistan pada Senin (29/1/2018) menghasilkan sejumlah kesepakatan. Pertama, Presiden Joko Widodo dan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sepakat bahwa upaya pembangunan perdamaian di Afghanistan harus ditopang dengan pembangunan ekonomi negara itu. Kedua hal itu harus berjalan secara beriringan.

Kesepakatan ini disampaikan dalam pertemuan bilateral yang berlangsung sekitar satu jam dan dilaksanakan di Istana Presiden Agr, Kabul, Afghanistan, Senin (29/1/2018) siang.

“Tanpa perdamaian, tidak akan ada kesejahteraan. Tanpa kesejahteraan, perdamaian tidak akan lestari. Oleh karena itu, pada saat kita bekerja sama membangun perdamaian, kerja sama ekonomi harus ditingkatkan secara paralel,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip setkab.go.id.

Presiden Jokowi menyinggung nilai perdagangan kedua negara yang masih relatif rendah. Padahal, ia percaya bahwa potensi kerja sama perdagangan kedua negara sangat besar. Untuk itu, ia akan menindaklanjuti hal tersebut dengan menugaskan jajaran terkait.

Baca juga: Kunjungan Bersejarah, Jokowi Berterima Kasih kepada Afghanistan

“Saya telah meminta para menteri saya untuk mendorong business-to-business contact,” ujar Presiden Jokowi.

Sebelumnya, sekitar 100 pengusaha Afghanistan hadir dalam Trade Expo Indonesia pada tahun lalu. Kedatangan mereka membukukan nilai transaksi lebih dari 1,1 juta dollar AS. Presiden Jokowi berjanji mengirimkan delegasi bisnis potensial ke Afghanistan pada triwulan pertama tahun ini.

“Saya yakin interaksi yang lebih intensif di antara pebisnis kedua negara dapat membuka berbagai peluang kerja sama,” ujar Presiden Jokowi.

Selain itu, dukungan Indonesia pada upaya perdamaian di Afghanistan turut ditunjukkan dengan kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Baca juga: Dinilai Teguh dan Berani, Jokowi Terima Medali dari Presiden Afghanistan

Indonesia, menurut Presiden Jokowi, akan terus meningkatkan program pengembangan kapasitas bagi masyarakat Afghanistan, seperti pemberdayaan perempuan serta pengembangan UKM, kesehatan, penegakkan hukum, dan tata kelola pemerintahan.

“Indonesia juga siap memberikan 100 beasiswa bagi pelajar Afghanistan,” sambungnya.

Di dalam pembicaraan bilateral, berulang kali Presiden Ghani menyampaikan apresiasi atas komitmen Presiden Jokowi dalam proses perdamaian di Afghanistan melalui kerja sama dalam konteks Peace Building.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan ini Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Afghanistan Arief Rachman.

Kompas TV Presiden akan ke Asia Selatan mulai 24 hingga 29 Januari 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com