JAKARTA, KOMPAS.com - Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia di Asian Games 2018, Komjen Pol Syafruddin menyediakan sekretariat khusus para atlet nasional yang mengikuti ajang Asian Games 2018 di komplek Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ia mengatakan, tempat tersebut akan menjadi pusat kegiatan di luar latihan para atlet sebelum dan selama pertandingan berlangsung
"Tempat ini bisa digunakan jadi tempat diskusi yang nyaman untuk atlet dan memecahkan solusi dari permasalahan agar persiapan makin optimal," ujar Syafruddin di kompleks PTIK, Jakarta, Jumat (26/1/2018).
Baca juga : Indonesia Promosikan Wisata Asian Games di ASEAN Tourism Forum 2018
Gedung yang letaknya di bagian belakang PTIK itu dinamakan gedung Perjuangan dan Soliditas Atlit Asian Games 2018. Syafruddin mengatakan, nantinya kontingen Indonesia dari berbagai cabang olahraga tidak perlu lagi menyewa tempat di luar untuk rapat.
"Kalau ada permasalahan atau ada yang didiskusikan bisa gunakan ini. Kita ngumpulnya di sini saja," kata Syafruddin.
"Ini siap kapan saja bapak dan ibu hadir di sini," lanjut dia.
Nantinya, secara rutin sekali dalam seminggu akan dilakukan pertemuan rutin seluruh perwakilan cabang olah raga di sekretariat tersebut. Selain untuk rapat, sekretariat akan dilengkapi teknologi canggih untuk melakukan video conference. Dengan demikian, kegiatan pelatian dan pertandingan atlit di berbagai tempat bisa dipantau lewat layar di gedung Perjuangan dan Soliditas.
Baca juga : Sandi Wacanakan Atur Jam Kerja PNS dan Liburkan Siswa Saat Asian Games
"Jadi pak Menteri (Menteri Pemuda dan ahraga Imam Nachrawi) tidak usah muter-muter ke Palembang, Pengalengan, cukup di sini nanti ditayangkan," kata Wakil Kapolri itu.
Sementara itu, Imam berterima kasih pada Syafruddin selaku CdM yang telah mempersiapkan sekretariat untuk berkumpulnya kontingen Indonesia. Sambil berkelakar, Imam mengatakan, salah satu resolusinya tahun 2018 adalah berkantor di Pelatnas.
"Mulai hari ini resolusi saya berubah, saya akan berkantor di sini. Akan dapat kemudahan melihat langsung bagaimana atlit, manajer, pelatih yang mengasah kemampuannya," kata Imam.