JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo dijadwalkan melaksanakan kunjungan bilateral ke lima negara pada 24-29 Januari 2018 yang akan datang, yakni Sri Lanka, India, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan.
"Kelima negara ini adalah mitra, sahabat Indonesia sejak lama. Bahkan, beberapa dari negara itu sudah bersama kita semenjak awal perjuangan, membentuk Konferensi Asia-Afrika dan Gerakan Nonblok," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di kantornya pada Senin (22/1/2018).
Di Sri Lanka, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan, Presiden Jokowi bakal memperkuat komitmen kerja sama perdagangan yang sebetulnya telah terjalin lama.
Bahkan, Indonesia telah memiliki kerangka kerja sama perdagangan dengan nama preferencial trade agreement.
"Beberapa negara di antaranya sudah konfirmasi, positif, tapi masih ada beberapa negara yang mengatakan apa tidak sebaiknya langsung free trade agreement saja. Jadi akan kami lakukan bertahap," ujar Retno.
(Baca juga: Indonesia-Jepang Rayakan 60 Tahun Hubungan Bilateral)
Khusus soal India, Presiden tidak melakukan pertemuan bilateral dengan kepala negara. Di sana, Presiden Jokowi menghadiri acara peringatan 25 tahun kemitraan India di ASEAN.
Di Bangladesh, Presiden Jokowi akan membawa isu perdamaian. Diketahui, Bangladesh adalah negara tujuan pengungsi Rohingya.
Presiden Jokowi, lanjut Retno, juga akan menyerahkan bantuan bagi pengungsi Rohingya yang masih mengungsi di Bangladesh.
Kemenlu telah berkoordinasi dengan Pemerintah Bangladesh soal apa yang dibutuhkan pengungsi sehingga apa yang diserahkan kepada mereka tepat sasaran.
"Bantuan ini sekali lagi tidak hanya dari pemerintah, tapi juga dari masyarakat, NGO kemanusiaan. Tapi, kita semua jadi satu, Indonesia incooperated," lanjut Retno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.