Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkumham Minta Calon Sipir Tak Ikut "Permainan" di Lapas

Kompas.com - 22/01/2018, 16:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pemasyarakaran Kementerian Hukum dan HAM menambah 14.000 petugas rutan dan lapas baru dalam rekrutmen calon pegawai negeri sipil 2017. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly berharap mereka menjadi bagian dari penggerak perubahan budaya negatif di lapas. Jangan justru terseret dalam pusaran permainan tersebut.

"Aku titipkan sama kamu semua supaya kamu jangan terlibat dalam permainan yang selama ini terjadi di lapas," ujar Yasonna kepada ribuan CPNS Kemenkumham di Balai Kartini, Jakarta, Senin (22/1/2018).

Yasonna mengatakan, berbagai permasalahan di lapas, mulai dari kerusuhan hingga peredaran narkoba di balik jeruji salah satunya akibat lemahnya pengawasan petugas. Satu lapas berisi 3.500 narapidana hanya dijaga 17 hingga 20 sipir per shift

Baca juga : Seorang Sipir Rutan Mamuju Utara Diciduk Saat Asyik Pesta Narkoba

"Rasionya sangat mengerikan. Maka kita minta tambahan tenaga untuk penjaga lapas," kata Yasonna.

Yasonna kemudian meminta tambahan kuota kepada Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan dikabulkan. Anggaran untuk tambahan personel tersebut tidak sedikit. Oleh karena itu, Yasonna meminta penjaga tahanan yang baru untuk tidak menyia-nyiakan amanat yang diberikan padanya.

"Kamu saya terima dengan bersih, maka saya menuntut kamu sekarang untuk tetap menjadi bersih," kata Yasonna.

Dengan adanya penambahan sipir, maka tak ada lagi alasan kekurangan sumber daya manusia jika kembali terjadi permasalahan di lapas berkaitan pengawasan. Yasonna juga menekankan pada seluruh CPNS bahwa ia akan menindak tegas bawahannya yang terlibat penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

"Itu berarti saudara mengubur masa depan. Saya tidak segan-segan melakukan tindakan keras berupa pemecatan dengan tidak hormat," kata Yasonna.

Kompas TV Polisi Periksa Sipir Terkait Pungli di Lapas Palembang


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com