JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Idrus Marham memastikan kasus gizi buruk dan campak di Agats, kabupaten Asmat, Papua tertangani dengan baik. Idrus berkata, telah ada tim terpadu yang bekerja menangani para korban tersebut.
"Yang perlu diperhatikan satu bulan sejak pertama ditangani, perawatan anak-anak ini harus tuntas. Sebab kalau tidak dikawatirkan akan kembali terulang," kata Idrus dalam keterangannya, Sabtu (20/01/2018).
Menurut Idrus, tim terpadu yang diantaranya para dokter dan tenaga kesehatan, telah bekerja dengan maksimal.
Baca juga : 4 Bulan 61 Anak Meninggal akibat Campak dan Gizi Buruk, Ini Kata Bupati Asmat
Idrus juga mengungkapkan, pihaknya pun telah memberikan bantuan beras, sebanyak 3 ton. Selain beras, ada juga makanan tambahan, termasuk untuk anak- anak sebanyak 25.000 paket.
Bantuan tersebut, kata Idrus, telah terkoordinasi melalui posko bantuan yang sudah didirikan.
"Ini bisa pastikan, bantuan ini sudah terdistribusi dengan baik," katanya.
Bantuan untuk Agats ditingkatkan
Idrus menambahkan, pihaknya juga akan meningkatkan bantuan untuk warga di Agats, kabupaten Asmat, Papua. Menurut dia, bantuan Kemensos di Agats sudah lebih tujuh tahun berlangsung, di antaranya melalui program Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang menyentuh empat desa.
"Ke depan ini bisa ditingkatkan," kata Idrus.
Tak berbeda, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kemensos, Harry Hikmat berkata, pihaknya akan membantu dengan memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat Agats.
Baca juga : Wapres Minta APBD Papua Digunakan untuk Atasi Campak dan Gizi Buruk di Asmat
Kata dia, pihaknya akan meningkatkan kepesertaan program keluarga harapan (PKH) dari 391 akan ditingkatkan menjadi 13.000 keluarga.
"Untuk PKH nantinya tidak hanya dalam bantuan uang namun juga menerjunkan pendamping PKH. Saat ini baru ada 10 pendamping, dari yang dibutuhkan sebanyak 56 dengan rasio 1 pendamping terhadap 300 keluarga," kata Harry.
Tak cuma itu, Kemensos juga akan memperkuat pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB). Harry memastikan akan membentuk beberapa KSB dengan bersinergi dengan Tagana.
"Agar identifikasi bencana sosial semacam ini cepat terpantau, Mensos juga akan memperkuat koordinasi dengan kementerian lain, dalam hal ini dengan Kementerian Dalam Negeri," kata Harry.
Sebanyak 14 korban gizi buruk dan campak telah dievakuasi, ke RSUD Agats. Evakuasi dilakukan oleh tim satgas terpadu, Jumat (19/1/2018).
Selain diberikan tindakan medis korban yang mayoritas anak-anak juga diberikan makanan tambahan agar kondisi mereka dapat pulih kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.