Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Kritik Perencanaan Pembangunan di Perbatasan

Kompas.com - 17/01/2018, 18:50 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengkritik perencanaan pembangunan di beberapa daerah perbatasan yang tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat.

Menurut dia, ada pembangunan di wilayah perbatasan yang tidak direncanakan dengan matang.

Akibatnya, setelah dibangun, infrastruktur tersebut tidak bermanfaat banyak untuk rakyat.

“Di Atambua, kenapa tiga tahun lalu dibangun terminal bus yang begitu megah?” ujar Tjahjo, saat membuka rapat koordinasi Kementerian Dalam Negeri, di Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Padahal, kata Mendagri, terminal tersebut jarang dimanfaatkan oleh angkutan umum di Atambua.

Baca juga: Potensi Bisnis Wilayah Perbatasan Punya Nilai Jual

Dari kasus itu, Mendagri menilai, perencanaan pembangunan tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat. Akibatnya, kehadiran infrastruktur tidak banyak dirasakan rakyat.

Sementara itu, di daerah Kalimantan Utara, ada potret miris di daerah perbatasan.

Mendagri mengatakan kantor imigrasi dan bea cukainya tidak jelas karena menyatu dengan kantor kecamatan setempat.

Di Kepulauaan Riau, ada lebih 438 jalur perbatasan yang memerlukan perhatian. Sebab, jalur-jalur tersebut kerap dijadikan jalur untuk menyelundupkan barang-barang ilegal mulai dari rokok hingga narkoba.

Baca juga: Sungai Air Hitam, Destinasi Wisata Eksotis di Wilayah Perbatasan .

Untuk menangani persoalan ini, menurut Tjahjo, kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah perlu memperbaiki diri saling terpadu membangun daerah perbatasan.

Penggunaan anggaran harus sesuai dengan kebutuhan rakyat di perbatasan.

“Kecamatan mana yang tidak memadai, maka pos anggaran pusat membenahi kantor kecamatan misalnya atau bisa dialokasikan lewat APBD,” kata Tjahjo.

Kompas TV Bakamla RI zona maritim menambah kekuatan untuk pengamanan laut di wilayah perbatasan Indonesia-Filipina.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com