JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo memilih Idrus Marham sebagai Menteri Sosial.
Sekjen Partai Golkar ini dipercaya menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang maju pada Pilkada Jawa Timur 2018.
Pelantikan Idrus sebagai menteri dilakukan pada hari ini, Rabu (17/1/2018), di Istana Negara, Jakarta.
Jauh sebelumnya, nama Idrus sudah disebut-sebut masuk dalam bursa calon menteri Presiden Jokowi.
Baca juga: Pembenahan Data Penerima Bantuan Sosial Jadi PR Idrus Marham
Nama Idrus muncul sejak Partai Golkar mengubah sikap dari partai oposisi menjadi pendukung pemerintah pada pertengahan 2016.
Dukungan yang diberikan Golkar mau tidak mau membuat Presiden harus merombak kabinet untuk mengakomodasi kader partai berlambang pohon beringin itu dalam pemerintahan.
Idrus bahkan sempat dipanggil dengan sebutan "Pak Menteri" saat menghadiri acara ulang tahun ke-65 Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Lobi Studio Metro TV, Jakarta, Juli 2016.
Baca juga: Di Ultah Surya Paloh, Idrus Marham Disebut Pak Menteri oleh Akbar Faizal
Ketika tiba di pintu masuk, Idrus langsung mendapat sambutan hangat dari Ketua DPP Nasdem Akbar Faizal. Akbar lalu memanggil Idrus dengan sebutan "Pak Menteri".
"Wah, Pak Menteri ini, Pak Menteri," kata Akbar.
Idrus hanya tertawa mendengar pernyataan Akbar.
Saat ditemui Kompas.com di sela-sela acara itu, Idrus menegaskan bahwa reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden Jokowi.
Baca juga: Ditanya Alasan Pilih Idrus Jadi Mensos, Jokowi Jawab karena Cocok
Namun, ia tak mempermasalahkan sudah disebut "Pak Menteri" oleh Akbar Faizal. Ia justru berdoa agar pernyataan itu terwujud.
"Kita aminin saja," kata Idrus.
Belum terkabul
Doa Idrus untuk masuk ke kabinet Presiden Jokowi belum terkabul saat itu. Nama Idrus tak dipilih Presiden.