JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Istiningdiah Sugianto atau Iis Sugianto selesai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (15/1/2018).
IIs Sugianto diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap pengadaan mesin Rolls-Royce untuk pesawat Airbus milik PT. Garuda lndonesia (Persero) Tbk.
Saat ditanya soal pemeriksaannya, Iis mengaku diklarifikasi penyidik soal penjualan rumah miliknya kepada salah satu tersangka kasus ini.
"Saya membantu KPK di sini mengklarifikasi karena ada aset saya sebuah rumah yang dibeli oleh salah satu tersangka," kata Iis, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (15/1/2018).
Baca juga: Penyanyi Iis Sugianto Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Emirsyah Satar
Iis tidak menyebut siapa nama pembeli bekas rumahnya yang berlokasi di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, tersebut.
Namun, dia tidak membenarkan atau membantah ketika ditanya apakah yang membeli rumah yang dijual pada tahun 2000-an itu adalah tersangka dalam kasus ini, Emirsyah Satar.
"Ya boleh tanyakan, saya enggak mau menjawab," ujar Iis.
Iis enggan membeberkan berapa harga rumah yang dijualnya itu. Dia juga mengaku tidak tahu soal asal-usul uang yang digunakan pembeli untuk membeli rumahnya.
"Enggak, saya enggak tahu uang dari mana dong, namanya juga dibeli," ujar Iis.
Baca juga: Harta Emirsyah Satar pada 2013 Mencapai Rp 48,7 Miliar
Mantan Dirut Garuda, Emirsyah Satar, diduga menerima suap terkait pengadaan mesin Rolls-Royce PLC untuk pesawat Airbus SAS milik Garuda. Suap itu diperkirakan terjadi dalam rentang tahun 2005-2014 saat Garuda membeli pesawat Airbus.
Saat peristiwa itu terjadi, Garuda Indonesia melakukan pengadaan 50 pesawat Airbus. Untuk mesinnya, Emirsyah pun memilih mesin buatan Rolls-Royce.
Pilihan Emir itu diduga tak lepas dari iming-iming komisi yang diberikan perusahaan asal Inggris itu. KPK menyebutkan Emir menerima suap dari Rolls-Royce berupa uang dan barang yang nilainya lebih dari Rp 20 miliar.
Rinciannya adalah uang 1,2 juta euro dan 180.000 dollar AS atau senilai Rp 20 miliar dan barang senilai 2 juta dollar AS yang tersebar di Singapura dan Indonesia.