Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha "Money Changer" Pernah Terima Uang dari Perusahaan Johannes Marliem

Kompas.com - 15/01/2018, 14:40 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha money changer (penukaran uang) Neni mengaku pernah menerima transfer uang dari perusahaan Biomorf Mauritius.

Hal itu dikatakan Neni saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (15/1/2018), dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto.

Menurut Neni, dia pernah melakukan transaksi valas dengan Juli Hara, rekan sesama money changer. Juli Hara meminta transaksi menggunakan rekening milik Neni di Singapura.

"Saya ditanya, ada enggak rekening di Singapura? Saya bilang ada. Lalu dia bilang boleh enggak digunakan?" kata Neni.

Neni mengatakan, rekeningnya di Bank OCBC Singapura pernah menerima transfer dari Biomorf Mauritius.

Baca juga: Money Changer Akui Jadi Perantara Uang dari Perusahaan Johannes Marliem

Awalnya, Neni tidak memerhatikan perusahaan yang mengirimkan uang kepadanya saat bertransaksi dengan Juli Hara.

Namun, saat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Neni diminta memeriksa rekening koran atas rekening bank yang dia miliki di Singapura.

Ia kemudian meminta mutasi rekening di Bank OCBC Singapura.

"Saya minta mutasi rekening koran ke OCBC di Singapore, kebetulan mereka ada datanya. Awalnya saya enggak tahu Biomorf," kata Neni.

Menurut berita acara pemeriksaan (BAP), pada Januari 2012, rekening OCBC milik Neni menerima 500.000 dollar AS. Kemudian, pada 25 Januari 2012, menerima lagi senilai 300.000 dollar AS.

Baca juga: Rekaman Johannes Marliem Ungkap Jatah Rp 60 Miliar untuk Setya Novanto

Perusahaan Biomorf Mauritius adalah perusahaan asing yang menjadi salah satu penyedia produk biometrik merek L-1.

Produk tersebut digunakan dalam proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).

Perwakilan perusahaan Biomorf tersebut adalah Johannes Marliem. Dalam fakta sidang sebelumnya, Marliem merupakan salah satu pengusaha yang memberikan uang kepada Setya Novanto.

Dalam persidangan sebelumnya, Juli Hira mengakui bahwa transfer uang ke beberapa perusahaan money changer itu, awalnya sebagai barter dengan rekan sesama money changer, bernama Riswan.

Pengiriman uang itu atas permintaan keponakan Novanto, Irvanto Hendra Pambudi.

Kompas TV Hal ini disampaikan Andi Narogong pada persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kamis (30/11) kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com