Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Sindikat Pengoplos Gas Subsidi yang Sebabkan Kelangkaan Elpiji

Kompas.com - 12/01/2018, 11:18 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menangkap sindikat kecurangan penjualan Elpiji ukuran 12 kilogram dan 40 kilogram.

Pelaku bernama Prenki menggunakan gas di tabung 3 kilogram untuk diisi ke tabung dengan volume lebih besar.

Padahal, tabung elpiji 3 kilogram merupakan subsidi pemerintah dan diperuntukkan untuk bagi masyarakat ekonomi rendah.  

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, kecurangan tersebut menyebabkan kelangkaan gas tabung 3 kilogram dan melonjaknya harga elpiji belakangan ini di wilayah Jabodetabek.

"Ada kurun sebulan hingga satu setegah bulan lalu terjadi kekurangan pasokan, harga meningkat, bahkan kelangkaan barang. Oleh karena itu Polri menyelidiki," ujar Setyo di Kelurahan Nerogtog, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Jumat (12/1/2018).

Baca juga: Pertamina Tegur Industri Rumah Tangga di Semarang yang Pakai Elpiji 3 Kg

Polri telah memastikan bahwa pasokan dari Pertamina normal. Artinya, ada gangguan pada rantai distribusi.

Setelah ditelusuri, ditemukan lapangan tertutup yang dijadikan pabrik untuk mengoplos gas.

Di lokasi, polisi menyita 25 truk pengangkut gas berisi 4.200 tabung gas 3 kilogram warna hijau, 396 tabung gas 12 kilogram warna biru, dan 110 tabung gas 40 kilogram warna merah.

Setyo mengatakan, gas yang diisi ke tabung gas 12 kilogram berasal dari empat tabung gas 3 kilogram. Sementara untuk tabung gas 40 kilogram diisi 17 tabung 3 kilogram.

Prenki memiliki bawahan sekitar 30 orang, dengan tugas mengangkat tabung gas, menyuntik, dan mengirim tabung gas ke pembeli.

Wilayah penjualan gas hasil suntikan berada di Jakarta, Tangerang, dan beberapa tempat di Provinsi Banten.

Saat penangkapan, para pelaku yang sedang melakukan pemindahan gas langsung berlarian. Polisi hanya menangkap satu yang kini ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Pertamina: Kalau Elpiji 3 Kg di Luar Habis, di SPBU Pasti Ada

Prenki sebagai pelaku utama dibantu beberapa orang lainnya dalam melakukan operasi, antara lain oleh A, T, dan S.

"A bertugas untuk mencari pihak yang akan menjual gas 3 kilogram, T bertugas untuk mencari tenaga kerja, S bertugas untuk mencari pembeli tabung gas hasil suntikan," kata Setyo.

Modusnya, sindikat tersebut memborong gas 3 kilogram di atas harga pasar, dari Rp 17.000 menjadi Rp 21.000 per tabung. Hal ini membuat para agen dan pengecer lebih senang menjual kepada mereka.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com