Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alihkan Dukungan, PAN Minta Maaf ke Deddy Mizwar

Kompas.com - 09/01/2018, 21:57 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan permintaan maaf kepada Deddy Mizwar lantaran tidak jadi memberikan dukungan dalam Pilkada Jawa Barat 2018.

Zulkifli mengumumkan partainya akan berkoalisi dengan Gerindra dan PKS, mengusung pasangan calon Mayjen TNI (Purn) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu.

"Melalui perbincangan yang panjang. Saya juga sudah menyampaikan permohonan maaf ke Deddy Mizwar," ujar Zulkifli saat memberikan keterangan pers di DPP PAN, Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (9/1/2018).

Awalnya, secara pribadi Zulkifli mengatakan partainya akan mendukung Deddy Mizwar yang saat itu berpasangan dengan Syaikhu.

Zulkifli mengaku sejak awal sudah jatuh hati kepada Deddy Mizwar yang diusung oleh Partai Demokrat.

(Baca juga: Deddy Mizwar: Perjalanan Kami agak Tragedi tetapi Bisa Jadi Komedi)

Lantaran hal itu, ia dari awal mendeklarasikan diri mendukung Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu.

Deddy Mizwar adalah kader Demokrat sementara itu Ahmad Syaikhu berasal dari PKS. Keduanya didukung oleh Demokrat, PAN, dan PKS.

Namun dalam perjalanannya, Gerindra yang sudah lama koalisi dengan PKS belum jelas posisinya di dalam Pilgub Jabar dan tidak ada kesepakatan dengan Deddy Mizwar.

Lantaran tidak ada kesepakatan, PKS justru memilih merapat ke Gerindra. Keduanya lantas mengumumkan Mayjen TNI (Purn) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu untuk maju di Pilgub Jabar.

Keputusan tersebut akhirnya diikuti oleh PAN.

"Deddy mizwar yang dari awal kami deklarasi, sampai detik-detik akhir, sampai pagi tadi komunikasi intens, tapi dengan segala dinamika Pilkada, saya sampaikan melalui Saudara Najib ketua wilayah PAN Jawa Barat, PAN berkoalisi dengan Gerindra dan PKS," tuturnya.

Kompas TV Hampir pasti ada 4 pasangan bakal calon dari 4 poros partai politik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com