JAKARTA, KOMPAS.com - Wakapolri Komjen Syafruddin memberikan pesan kepada perwira Polri yang ikut Pilkada 2018 di sejumlah daerah.
"Kita ucapkan selamat, jangan seret-menyeret anggota Polri untuk berpolitik praktis. Itu pesan saya, Polri harus netral," kata Syafruddin di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin (8/10/2018).
Syafruddin pun mengatakan bahwa dirinya tetap memberikan dukungannya kepada para perwira Polri yang turut serta dalam kontestasi demokrasi tersebut.
"Kita doakan, kita support, sebagai kawan, sebagai manusia tapi institusi tidak boleh diseret dalam berpolitik praktis," tegas dia.
Ia juga menjamin bahwa Polri akan tetap netral, meski ada anggota keluarganya yang ikut Pilkada.
"Ya kita jamin, seluruh Kapolda sudah dikumpulkan Kapolri agar dalam Pilkada Polri harus netral. Tanggung jawabnya ada di Kapolda," kata Syafruddin.
"Yang harus melakukan Kapolda- Kapolres, karena Pilkada, bukan nasional. Kalau itu Pemilu, nasional, tanggung jawab ada di Kapolri," tambahnya.
(Baca juga: Wakapolri: Perwira Polri yang Ikut Pilkada Sudah Mengundurkan Diri)
Adapun perwira Polri yang diusung partai politik untuk maju dalam Pilkada yakni Irjen Safaruddin untuk Pilkada Kalimantan Timur.
Irjen Anton Charliyan untuk Pilkada Jawa Barat, Irjen Murad Ismail untuk Pilkada Maluku, dan AKBP Marselis Sarimin untuk Pilkada Manggarai Timur.
Belakangan, Kapolri menerbitkan surat telegram rahasia berisi mutasi perwira Polri yang akan maju dalam Pilkada serentak.
Safaruddin dimutasi dari posisinya sebagai Kapolda Kalimantan Timur menjadi perwira tinggi Badan Intelijen Keamanan Polri dalam rangka pensiun.
Kapolri menunjuk Brigjen Pol Priyo Widyanto sebagai pengganti Safaruddin. Priyo sebelumnya merupakan Kapolda Jambi.
Kemudian, Anton Charliyan yang kini menjabat sebagai Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri.
(Baca juga: Kapolri Mutasi Anak Buahnya yang Nyalon di Pilkada Serentak)
Posisinya digantikan oleh Irjen Sigit Sudarmanto.
Murad Ismail yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Korps Brimob Polri dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Brimob Korbrimob Polri.
Posisinya akan digantikan oleh Brigjen Rudy Sufahriadi yang sebelumnya menjabat Kapolda Sulawesi Tengah.
Sementara Marselis Sarimin yang merupakan Kapolres Manggarai dimutasi menjadi perwira menengah Polda NTT.
Mutasi tersebut diklaim sebagai rangkaian tour of duty yang biasa dilakukan dalam organisasi.