Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesra di Pilkada 2018, Demokrat Lirik Peluang Bersama PDI-P di Pilpres

Kompas.com - 08/01/2018, 18:53 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Demokrat menunjukkan kemesraannya melalui kerja sama di Pilkada Serentak 2018.

Setidaknya, hubungan mesra keduanya ditunjukkan dari koalisi pilkada di dua daerah strategis, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat.

Apakah kedekatan tersebut merupakan pemanasan jelang Pemilu Presiden 2019?

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menuturkan, segala kemungkinan bisa saja terjadi. Termasuk koalisi keduanya di Pilpres 2019.

"Politik itu adalah seni sehingga segala sesuatu tentunya bisa saja terjadi. Segala sesuatu yang terbaik tentunya semua orang juga mengharapkan terjadi," ujar Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/1/2018).

Saat ditanyakan apakah pendekatan tersebut juga dilakukan Demokrat agar bisa menyandingkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Joko Widodo pada Pilpres 2019, Agus mengatakan hal itu bisa saja terjadi.

(Baca juga: Usung Ganjar di Pilkada Jateng, Demokrat Disebut Sedang Dekati Jokowi)

 

Sebab, dalam hasil survei sejumlah lembaga, Jokowi menunjukkan elektabilitas yang tinggi sebagai calon presiden. Hasil positif juga dituai AHY sebagai calon wakil presiden.

"Kalau melihat survei-survei yang ada, kita ketahui ini adalah popularitas dan elektabilitas yang tertinggi. Pak Jokowi memiliki elektabilitas tertinggi sebagai capres, Pak AHY juga mempunyai elektabilitas tertinggi untuk cawapres," tuturnya.

Meski demikian, Agus mengatakan pihaknya masih melihat dinamika politik yang akan terjadi ke depan.

"Ini masih dalam suatu perjalanan. Ending-nya seperti apa marilah semua kita amati. Karena politik ini juga terjurus pada art, segala sesuatunya bisa saja terjadi," kata Wakil Ketua DPR itu.

Sinyal koalisi kedua partai sebelumnya juga disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan.

(Baca juga: Diusung Demokrat di Pilkada Jateng, Ganjar Dapat Wejangan dari SBY)

 

Namun, Hinca menegaskan, komunikasi intensif tak hanya dijalinnya dengan Hasto, tetapi juga sekjen partai lainnya.

"Apakah kami (Demokrat dan PDI-P) akan bergandengan tangan kemesraan ini nanti di 2019? Sangat mungkin terjadi. Komunikasi-komunikasi yang kami lakukan termasuk ini, ini adalah bagian dari itu semua. Jadi dengan parpol lain tentu kami akan bergandeng tangan karena tidak bisa sendirian," kata Hinca, Minggu (7/1/2018).

Sementara itu, pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris menilai ada upaya pendekatan yang dilakukan Demokrat kepada Presiden Jokowi lewat pencalonan Ganjar Pranowo sebagai calon gubernur Jawa Tengah.

"Dalam konteks Demokrat, mungkin juga bisa dibaca bagian pendekatan juga. Gimana supaya kader Demokrat dalam pilpres itu bisa disandingkan dengan Jokowi," kata Haris.

Ia menilai, selama ini Demokrat tengah berupaya memperkenalkan putra sulung Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono, untuk maju dalam  gelanggang politik nasional.

Kompas TV Ketatnya persaingan terlihat dari adanya kandidat yang mundur karena kampanye hitam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com