Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama, Belum Ada Bakal Calon Kepala Daerah di Jawa yang Mendaftar

Kompas.com - 08/01/2018, 18:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga penutupan pendaftaran hari pertama calon kepala daerah dalam pilkada serentak 2018, Senin (8/1/2018) belum ada satupun pasangan calon di Pulau Jawa yang mendaftar ke KPU Provinsi/Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pilkada.

"Yang belum ada adalah Jawa. Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah belum kami terima laporan penerimaan calon," kata Komisioner KPU Ilham Saputra di Gedung KPU Pusat, Jakarta, Senin sore.

Pendaftaran hari pertama dibuka dari pukul 08.00 wib, dan ditutup pukul 16.00 wib. Sedangkan pendaftaran hari kedua, Selasa (9/1/2018) juga akan berlangsung dari jam 08.00-16.00.

Sementara itu, pendaftaran hari terkahir Rabu (10/1/2018) akan ditutup hingga pukul 24.00 wib. Ilham mengatakan, pada pendaftaran hari pertama ini sejumlah daerah yang sudah menerima pendaftaran calon kepala daerah antara lain Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Baca juga : Polri Awasi Anggotanya yang Ikut Pilkada agar Tak Ganggu Netralitas

"Di Sumatera Utara, Pak Edy Rahmayadi sudah menyerahkan surat kesediaan pengunduran diri, dan sudah diberi tanda terima pendaftaran. Sudah lengkap, dan direkomendasikan untuk tes kesehatan," jelas Ilham.

Di beberapa daerah lain yang melaksanakan pilkada serentak, ada pencalonan yang harus dilakukan atau diambil alih oleh pengurus pusat partai. Kondisi demikian ini, kata Ilham, lantaran ada DPD atau DPW partai yang bersangkutan tidak mendaftarkan calon yang direkomendasikan oleh DPP-nya.

"Misalnya PPP di Sulawesi Tenggara, dan PAN di Kota Bolaang Mongondow (Sulut)," kata Ilham.

Kompas TV Uniknya lagi, penyerahan formulir pendafatarn dilakukan secara akad ijab kabul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com