JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, ada korelasi timbal balik antara sektor keamanan dan politik dengan ekonomi.
Kedua sektor tersebut sangat memengaruhi kondisi perekonomian. Demikian pula sebaliknya.
"Politik dan keamanan yang baik akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang baik akan membuat kondisi politik dan keamanan stabil. Kalau politik dan keamanan tidak stabil, maka ekonomi akan goyang," ujar Tito di Kantor Kementerian Perdagangan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2018).
Oleh karena itu, Polri kerap diajak sejumlah kementerian maupun lembaga yang berkaitan dengan ekonomi demi menjaga stabilitas perekonomian.
Baca juga: Menurut BI, Ini Risiko Jangka Pendek Perekonomian Indonesia
Hal itu termasuk membuat nota kesepahaman antara Polri dengan Kementerian Perdagangan dalam sektor penegakan hukum.
Dengan terciptanya kondisi yang aman dan meredam gejolak politik, maka tingkat perekonomian akan naik.
Misalnya, kata Tito, aksi demo terhadap pemerintah dan konflik sosial di masyarakat yang tak kunjung usai bisa menyebabkan perpecahan bangsa.
Apalagi, terhadap faktor ekonomi. Gejolak yang terjdi akan berpengaruh pada inflasi dan harga menjadi tidak terkendali.
"Ini membuat masyarakat bawah marah dan menjadi isu politik dan keamanan. Yang tadinya mau damai, psikologi massa kalau sudah ngumpul belum tentu bisa dijamin damai dan aman sehingga muncul pihak ketiga. Ada pembakaran, penjarahan, dan lain-lain," kata dia.
Baca: Bank Dunia: Kelas Menengah Masih Jadi Tulang Punggung Perekonomian Indonesia
Terlebih lagi, pertarungan di dunia internasional saat ini bukan lagi dengan senjata, melainkan sektor perekonomian.
Tito mengatakan, kompetisi antar-negara bukan lagi diwarnai siapa kuat senjatanya maka memenangkan persaingan. Saat ini, negara yang ekonomimya kuat maka akan menguasai. Oleh karena itu, sektor perdagangan menjadi kunci.
"Kita lihat perdagangan dalam negeri harus baik, perdagangan luar negeri denhan pihak eksternal juga harus baik di tengah ekonomi global," kata Tito.