Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Mari Kita Berkompetisi Secara Sehat dan Kesatria

Kompas.com - 08/01/2018, 06:19 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak seluruh pihak, terutama partai politik dan kandidat calon kepala daerah yang akan berkompetisi di Pilkada 2018 untuk bersaing secara sehat dan adil.

Hal itu disampaikan SBY seusai mengumumkan 17 nama pasangan bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusung Demokrat, Minggu (7/1/2018), di Wisma Proklamasi 41, Menteng, Jakarta Pusat.

"Saya mengajak kepada semua partai politik, Saudara-saudara kami, semua kandidat, calon gubernur, calon bupati, dan calon wali kota dan wakil-wakilnya, marilah kita berkompetisi secara sehat, secara kesatria," ujar SBY, Minggu.

Baca juga: SBY: Ada Mitos Katanya Partai Ini Tidak Mungkin Koalisi dengan Partai Itu..

Ia mengatakan, jika  Pilkada Serentak 2018 berlangsung demokratis, kesatria, dan berkeadilan (fair), maka semua pihak akan menerima  hasil dari kompetisi tersebut. Baik menang maupun kalah.

Menurut SBY, dengan kompetisi yang berkeadilan maka akan memberi dampak pada hasilnya. 

"Kalau fair, demokratis, dan kesatria, suara rakyat akan betul-betul diwujudkan dengan siapa yang benar-benar diharapkan oleh rakyat," ujar Presiden ke-6 RI itu. 

Kampanye hitam

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto juga sempat menyinggung soal kampanye hitam atau black campaign.

Ia meminta para calon kepala daerah yang diusung Demokrat mewaspadai kampanye hitam dengan munculnya kasus yang menimpa Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Anas diberitakan mengundurkan diri sebagai bakal calon wakil gubernur yang akan diusung PDI-P bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di Pilkada Jawa Timur.

"Mereka yang telah kami pilih sebagai paslon (pasangan calon) untuk tetap teguh pada jalan kepemimpinan untuk rakyat, dan waspadailah kampanye hitam yang dilakukan secara melalui rekayasa pelanggaran moral," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Sabtu (6/1/2018).

Baca juga: SBY Bantah Anggapan soal Partai Demokrat Gemar Outsourcing

Menurut Hasto. beberapa isu moralitas yang kerap dijadikan bahan kampanye hitam ialah korupsi dan ujaran kebencian yang memecah belah parpol dengan calon yang diusung.

Pernyataan Hasto didukung oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan. Demokrat juga mengingatkan agar Pilkada yang riang gembira dapat terwujud.

Hal itu bisa terwujud dengan meninggalkan isu politik SARA, kampanye hitam, dan lain sebagainya. Ia juga menyayangkan masalah yang terjadi apad Pilkada Jatim soal mundurnya Anas.

"Kami juga menyayangkan apa yang terjadi di Jawa Timur karena saya kira itu tidak patut, tidak pantas. Biarlah proses Pilkada ini berlangsung riang gembira karena ini hak asasi paling dalam dari setiap warga negara untuk tentukan pilihannya siapa yang jadi gubernurnya, bupatinya, walikotanya dan wakilnya," kata Hinca.

Kompas TV Pengunduran diri bakal calon Wakil Gubernur Azwar Anas dinilai dapat mengurangi dukungan dari kalangan milenial.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com