Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: PDI-P Disebut Partai Polisi, Apa Tidak Marah Pak Tito?

Kompas.com - 07/01/2018, 19:46 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membantah partainya disebut partai polisi. Mega mengakui ada perwira tinggi atau mantan anggota Polri yang akhirnya diusung menjadi kepala daerah.

Namun, menurut Mega, PDI Perjuangan tidak pernah secara khusus menentukan kepala daerah yang diusung harus dari latar belakang Polri. Bahkan, menurut Mega, banyak mantan perwira tinggi TNI yang diusung oleh partainya.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato pengumuman pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusung PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (7/1/2018).

"Dibilang katanya PDI-P partai polisi. Apa enggak marah Pak Tito itu?" kata Mega yang disambut tawa para kader PDI Perjuangan.

Baca juga : PDI-P Usung Irjen Safaruddin di Pilkada Kalimantan Timur

Menurut Mega, ada yang sengaja membentuk opini bahwa PDI Perjuangan tidak dekat dengan institusi TNI. Upaya tersebut untuk membuat seolah-olah terdapat beda perlakuan antara Polri dan TNI.

Padahal, menurut Mega, partainya cukup banyak mengusung mantan perwira tinggi TNI. Misalnya, dalam putaran pilkada kali ini, PDI Perjuangan mengusung Mayor Jenderal TNI (Purn) TB Hasanuddin untuk menjadi calon gubernur Jawa Barat.

PDI Perjuangan juga pernah mengusung Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kemudian, Mayor Jenderal TNI (Purn) Imam Utomo Soeparno menjadi Gubernur Jawa Timur.

Selain itu, masih banyak nama-nama mantan perwira TNI yang pernah diusung PDI Perjuangan menjadi kepala daerah.

"Siapa yang bilang PDI-P enggak dekat dengan TNI?" Kata Mega.

Kompas TV PDI Perjuangan Minggu (7/1) siang mengumumkan lima pasangan bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan bertarung dalam Pilkada 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com