Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Politik, Ombudsman Minta Komitmen Presiden Perhatikan Layanan Publik

Kompas.com - 05/01/2018, 15:14 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman akan meminta komitmen Presiden Joko Widodo agar semua jajaran pemerintah dari pusat hingga daerah tetap memerhatikan pelayanan publik pada 2018.

Komitmen itu dinilai penting karena pada pertengahan tahun ini akan berlangsung Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di 171 daerah di Indonesia.

"Kami akan meminta komitmennya untuk mewaspadai jangan sampai terjadi maladministrasi," ujar Anggota Ombudsman Laode Ida, di Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Menurut Laode, kerawanan administrasi tahun ini akan lebih besar karena adanya Pilkada Serentak. Anggaran daerah yang seharusnya untuk rakyat berpotensi dimanfaatkan untuk kepentingan politik.

Baca juga: Kata Komandan Paspampres soal Pengamanan Presiden di Tahun Politik

Apalagi, jika petahana maju kembali sebagai calon kepala daerah. Atau, jika tidak, maka anggaran bisa diberikan untuk mendukung calon lain yang berasal dari partai petahana.

"Presiden terkadang tidur tidak terbangun ketika terjadi di bawahnya atau di sekitarnya itu melakukan praktik maladminisrasi. Itu yang kami khawatir juga seperti itu," kata dia.

"Makanya kami ingin mengingatkan Presiden supaya mengambil langkah konkret agar tidak terjadi penyimpangan yang bisa fatal sebagai penyelanggara pelayanan publik dari Jakarta hingga daerah," lanjut dia.

Baca: Tahun Politik, Jokowi Minta Jajarannya Fokus Kurangi Kemiskinan

Sebelumnya, Ombudsman berencana umembentuk tim khusus atau gugus tim utuk mengantisipasi pelanggaran administrasi penggunaan anggaran daerah untuk Pilkada.

Tim itu nantinya akan ditempatkan di daerah-daerah yang akan menggelar Pilkada. Tugasnya adalah memantau prilaku pejabat atau kepala daerah, penyimpangan anggaran, hingga ketidakprofesionalan birokrasi jelang Pilkada.

Kompas TV Wakil Presiden Jusuf Kalla menjamin kondisi keamanan dan perekonomian dalam negeri akan kondusif pada tahun 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com