Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Wali Kota Samarinda, Demokrat Ingatkan agar Tak Ada Kriminalisasi

Kompas.com - 05/01/2018, 14:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan meminta tidak ada kriminalisasi dalam kasus Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang.

Hal itu disampaikannya di Kantor Sekretariat DPC Partai Demokrat, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/1/2018).

"Saya kira dari Demokrat sudah menjelaskan bahwa tidak boleh ada kriminalisasi," kata Hinca. 

Syaharie diusung oleh Demokrat dan beberapa partai lainnya pada Pilkada Kalimantan Timur.

Baca juga: Demokrat Beberkan Tiga Perlakuan Tak Adil Aparat Penegak Hukum

Ia kini tengah diperiksa polisi terkait kasus dugaan pemerasan dan pencucian uang atas terbitnya Surat Keputusan (SK) Nomor 551.21/083/HK-KS/II/2016 tentang Penetapan Pengelola dan Struktur Tarif Parkir pada Area Parkir Pelabuhan Peti Kemas, Palaran, atas nama KSU PDIB.

Tudingan kriminalisasi muncul setelah Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin berencana mendaftar untuk maju pada Pilkada Kaltim melalui PDI Perjuangan.

Safaruddin telah membantah pemeriksaan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang berkaitan dengan dirinya. Menurut dia, kasus tersebut merupakan pengembangan dari kasus lama di Samarinda yang ditangani Polri.

Polri juga membantah ada kriminalisasi terhadap Syaharie. Meski telah dibantah, Hinca mengatakan, hal yang disampaikan Demokrat merupakan fakta.

"Silakan dibantah, tapi kami juga menjelaskan bahwa apa yang kami sampaikan adalah fakta. Ada (buktinya)," ujar Hinca.

Baca: Jokowi Dipercaya Tak Tahu Ulah Aparat Penegak Hukum kepada Demokrat

Dia tidak menjelaskan apa bukti kriminalisasi terhadap Syahrie.

"Kemarin sudah diperiksa tanggal 3. Di situ kami elaskan semua dan kronologisnya, suratnya dan tahapan-tahapannya sebagaimana kami jelaskan kemarin. Itu mengindikasikan atau menjelaskan fakta-fakta bahwa tinggal beberapa hari lagi pilkadanya, sudah terjadi," ujar Hinca.

Dia menyebutkan, kasus ini sama seperti yang terjadi pada Pilkada DKI, terhadap calon wakil gubernur DKI Sylviana Murni yang diusung Demokrat mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Ibu Sylviana Murni wakilnya AHY sewaktu itu diperiksa, dan tidak ada yang tahu ujungnya. Dari pemeriksaan itu, apakah diteruskan atau distop. Karena itu kita ingatkan pengalaman itu yang kami alami. Nah, termasuk Kalimantan Timur," ujar Hinca.

Hinca meminta kepolisian untuk netral dalam pemilihan umum. Polisi diminta menjalankan tugasnya dengan baik.

Kompas TV Roy Suryo menyesalkan kriminalisasi yang mendera partai Demokrat.


"Demokrat menghormati proses hukum yang ada, maka kami datang diperiksa sampai selesai, tinggal tunggu saja hasilnya," ujar Hinca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Nasional
Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Nasional
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Nasional
Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Nasional
Masih di Yogyakarta Saat Penetapan Prabowo-Gibran, Ganjar: Kalau Saya di Jakarta, Akan Hadir

Masih di Yogyakarta Saat Penetapan Prabowo-Gibran, Ganjar: Kalau Saya di Jakarta, Akan Hadir

Nasional
Terima Penetapan Prabowo-Gibran, PDI-P: Koalisi Sebelah Silakan Berjalan Sesuai Agenda yang Ingin Dilakukan

Terima Penetapan Prabowo-Gibran, PDI-P: Koalisi Sebelah Silakan Berjalan Sesuai Agenda yang Ingin Dilakukan

Nasional
Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com