Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhan: Proses Pembelian Sukhoi Tinggal Tandatangan Kotrak

Kompas.com - 29/12/2017, 23:59 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahan memastikan proses pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 akan segera rampung. Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Totok Sugiharto menuturkan, ada dinamika yang membuat pembelian tersebut terpaksa tertunda. Namun, ia meyakini prosesnya tidak panjang.

"Bukan ditunda. Karena kan ada dinamikanya. Tinggal kita nanti progress-nya dengan Rusia tinggal tandatangan kontrak saja," ujar Totok seusai konferensi pers di awasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2017).

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Ekonomi Bondan Tiara menuturkan, saat ini pihaknya tengah menunggu perjanjian imbal dagang dengan pihak Rusia.

Adapun pembelian 11 unit pesawat Sukhoi tersebut dilakukan untuk mengganti pesawat tempur F-5 yang dikandangkan.

Baca juga : Bagaimana Kelanjutan Barter Komoditas dengan Sukhoi Rusia?

"Tahapnya sudah sampai tahap akhir. Kita tinggal menunggu perjanjian imbal dagang," ujar Bondan.

Menurut Bondan, saat ini pihaknya masih menunggu kesepakatan komoditas apa yang akan menjadi barter dalam perjanjian imbal dagang tersebut.

Komoditas yang diinginkan Pemerintah Rusia sebelumnya adalah karet. Namun, hal itu belum disepakati lantaran Indonesia ingin Rusia membeli karet dalam bentuk barang jadi, bukan bahan mentah.

Hal itu dikarenakan karet dalam bentuk barang jadi, dalam hal ini ban, dianggap memiliki nilai tambah (added value). Meski begitu, ia meyakini prosesnya tak akan terlalu lama.

Baca juga : 11 Unit Sukhoi SU-35 Buatan Rusia Ditempatkan di Lanud Hasanuddin

"Waktunya enggak terlalu lama lagi sehingga kita sudah merencanakan bahwa tidak ada kekosongan di situ. Karena judulnya pengganti F-5," tuturnya.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia dan Rusia sepakat melakukan imbal beli dalam membeli 11 pesawat Sukhoi SU-35 dengan sejumlah komoditas nasional.

Barter tersebut terealisasi setelah ditandatangainya nota kesepahaman (MoU) antara BUMN Rusia, Rostec, dengan BUMN Indonesia, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa pembelian Sukhoi melalui mekanisme imbal beli tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.

Kompas TV Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjajal kecanggihan pesawat Sukhoi SU- 30, milik TNI Angkatan Udara.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com