Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Antisipasi Serangan Teroris Saat Asian Games dan IMF World Bank 2018

Kompas.com - 29/12/2017, 20:24 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, ada dua acara besar di Indonesia yang melibatkan peserta dari berbagai negara pada 2018, yakni Asian Games dan IMF World Bank Annual Meeting.

Kedua acara tersebut dilaksanakan dalam waktu yang berdekatan.

Namun, baik Asian Games maupun IMF World Bank memiliki potensi gangguan keamanan yang sama, yakni serangan kelompok radikal atau teroris.

Asian Games yang digelar pada 18 Agustus hingga 2 September 2018 melibatkan 45 negara dengan 15.000 kontingen. Karena dilakukan di beberapa tempat, yaitu Jakarta, Palembang, dan sebagian wilayah Jawa Barat, maka perlu ada pengamanan ekstra dari aparat keamanan.

"Ini ada kerawanan karena cukup banyak negara, juga melibatkan negara yang dianggap sensitif, seperti Myanmar dan Korea Utara," ujar Tito dalam paparan Kinerja Polri 2017 di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/12/2017).

(Baca juga: Wakapolri Ditunjuk Jadi Ketua Kontingen Indonesia di Asian Games 2018)

Tito mengatakan, Polri telah berkali-kali menggelar rapat dengan pelaksana acara dan pihak terkait untuk membahas pengamanan. Nantinya, pengamanan akan menggunakan sistem berbasis elektronik seperti CCTV dan sebagainya.

Adapun fokus polisi dalam Asian Games yaitu keamanan atlet dari ancaman perilaku kriminal daan premanisme. Selain itu, polisi juga akan mengecek kesiapan infrastruktur untuk pertandingan.

"Termasuk wisma atlet dan sarana transport untuk menjamin keamanan dan kelancaran," kata Tito.

Sementara itu, untuk acara IMF World Bank Annual Meeting yang digelar 8-14 Oktober 2018, polisi akan memberi pengamanan ekstra di Bandara Ngurah Rai Bali sebagai pusat kedatangan delegasi.

Acara tersebut melibatkan 189 negara dengan peserta kurang lebih 15.000 orang.

(Baca juga: Antisipasi Teroris, Masyarakat Diminta Peka dengan Tetangga)

Selain kesiapan infrastruktur dan sarana transportasi, kata Tito, polisi juga mengantisipasi serangkan kelompok radikal terhadap beberapa negara peserta.

"Keikutsertaan AS dan Israel menjadi potensi ancaman kelompok radikal," kata Tito.

Di samping mewaspadai aksi teror, polisi juga mengantisipasi adanya bencana alam. Apalagi, belakangan Gunung Agung mengalami erupsi dan belum dapat diprediksi situasi ke depan.

"Kepolisian Bali dibantu Mabes Polri akan melakukan pengamanan maksimal," kata Tito.

Tito meminta dukungan masyarakat agar kedua acara internasional itu berjalan lancar. Indonesia harus meninggalkan kesan baik serta membuat negara lain merasa nyaman dan aman selama berkegiatan di sini.

Kompas TV Indonesia akan menjadi pusat perhatian karena jadi tuan rumah Asian Games 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Imigrasi Bakal Terapkan 'Bridging Visa' Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Imigrasi Bakal Terapkan "Bridging Visa" Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Nasional
Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Nasional
Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

Nasional
KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

Nasional
17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

Nasional
Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina

Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina

Nasional
PAN Sebut Susunan Kabinet Prabowo Akan Dibahas Usai Gugatan di MK Selesai

PAN Sebut Susunan Kabinet Prabowo Akan Dibahas Usai Gugatan di MK Selesai

Nasional
DPR RI Resmi Sahkan RUU Desa Menjadi UU, Jabatan Kades Kini Jadi 8 Tahun

DPR RI Resmi Sahkan RUU Desa Menjadi UU, Jabatan Kades Kini Jadi 8 Tahun

Nasional
Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

Nasional
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com