JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Muhammad Iqbal memastikan bahwa Polri akan menumpas geng motor yang perilakunya kerap meresahkan masyarakat.
Meski tidak semua geng motor berperilaku negatif, tidak sedikit dari mereka yang bertindak anarki.
Salah satu contohnya adalah geng motor yang menjarah toko pakaian di Depok, beberapa waktu lalu. Sebanyak 26 remaja ditangkap Polres Depok.
"Geng motor itu akan kami sikat terus. Kapolda sudah komitmen dan menyampaikan statement-nya, kami akan tumpas geng motor itu," ujar Iqbal di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (26/12/2017).
(Baca juga: 4 Pelaku Penjarahan Toko Pakaian di Depok Positif Konsumsi Obat Terlarang)
Iqbal mengatakan, anggota geng motor sebenarnya merupakan korban dari auktor intelektualis di balik pembentukan kelompok tersebut. Ada orang tertentu yang membuat skenario untuk membentuk karakter anggotanya.
Padahal, aksi-aksi mereka tidak bermanfaat dan cenderung membuat kegaduhan di masyarakat.
"Maka dari itu, kami akan tumpas mereka agar tidak ada lagi yang merekrut anggota geng motor itu," kata Iqbal.
Sebelumnya diberitakan, aksi penjarahan oleh geng motor di Toko Pakaian Fernando, Sukmajaya, Depok, terekam CCTV.
Dalam video berdurasi 1 menit 27 detik itu, puluhan orang dengan menggunakan sepeda motor mendatangi toko itu dan menjarah barang-barang yang ada di sana.
Seusai menjarah barang di toko tersebut, para pelaku yang sebagian membawa senjata tajam langsung pergi menggunakan sepeda motor.