RAJA AMPAT, KOMPAS.com - Usai menghadiri sejumlah agenda di Provinsi Papua dan Papua Barat sejak Rabu (20/12/2017), Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana bertolak ke Provinsi Bali, Jumat (22/12/2017).
Di Pulau Dewata, Presiden Jokowi akan menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja. Ada beberapa topik rapat, antara lain dampak erupsi Gunung Agung hingga tentang perekonomian di Indonesia.
Kepada jurnalis di Kabupaten Raja Ampat, Papua sebelum bertolak ke Bali pada Jumat siang, Jokowi mengungkapkan alasannya memilih Bali sebagai tempat diselenggarakannya rapat terbatas.
Biasanya, rapat terbatas memang digelar di Kantor Presiden Jakarta atau Istana Kepresidenan Bogor.
"Kami ingin menunjukkan Bali itu aman. Bali itu aman dipakai untuk akhir tahun. Jadi, jangan sampai ada sebuah persepsi, karena ada masalah erupsi di Gunung Agung," ujar Jokowi.
(Baca juga: BNPB Pastikan Bali Aman Dikunjungi, meski Gunung Agung Berstatus Awas)
Jokowi bertolak ke Bali dari Bandar Udara Marinda Raja Ampat. Presiden dan rombongan sempat singgah di Bandar Udara Domine Edurd Osok, Sorong, untuk mengganti pesawatnya dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Sejumlah menteri turut serta dalam penerbangan dari Sorong menuju Bali. Antara lain, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto juga turut dalam penerbangan tersebut.