Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas APBD 2018, Gubernur Maluku Utara Minta Pendampingan KPK

Kompas.com - 22/12/2017, 16:56 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2017).

Kedatangan Abdul untuk meminta pengawalan KPK terkait finalisasi pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2018.

"Saya jauh-jauh datang ke KPK itu membuat atau minta bantuan pendampingan, apalagi anggaran APBD 2018 ini tentu eksekutif dan legislatif yang memutuskan itu bersama," kata Abdul, seusai pertemuan dengan KPK, Jumat sore.

Baca juga: Kemendagri: Program APBD DKI Harus Sesuai Program Nasional 

Pendampingan ini, lanjut Abdul, untuk menghindari terjadinya praktik korupsi. Meskipun, hingga saat ini, Abdul tak melihat ada indikasi ke arah itu. 

"Saya melihat belum ada, tapi ikhtiar. Karena dengan kondisi kita, apalagi saya sebagai gubernur, tentunya ada yang saya tahu, ada yang saya tidak tahu. Dan karena sampai hari ini saya lihat masih belum ada indikasi itu. Tapi bisa saja ada," ujar Abdul.

Dia khawatir ada anggota DPRD Maluku Utara maupun jajaran di pemerintahannya yang 'bermain' dalam pembahasan APBD 2018.

"Saya kira bukan anggota Dewan saja, eksekutif juga mungkin ada. Karena itu saya jauh-jauh lebih baik saya ada didampingi, supaya ada pendampingan, supaya saya juga tenanglah sebagai gubernur," ujar Abdul.

"Kalau sudah terjadi baru saya minta (pendampingan) ke KPK, saya kira itu tidak ada gunanya. Karena itu lebih baik saya jauh-jauh sebelum terjadi, sudah ada pendampingan," lanjut dia.

Baca juga: Kemendagri Soroti Anggaran yang Jadi Perhatian Publik pada APBD DKI

Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan Pahala Nainggolan mengatakan, KPK siap untuk mengawal pembahasan APBD 2018 Maluku Utara.

"Kami akan datang ke sana karena Beliau (Gubernur) ingin kami dampingi sehubungan dengan aspirasi dari beberapa anggota Dewan," ujar Pahala.

Pahala mengatakan, anggota Dewan diharapkan menyampaikan aspirasi sesuai prosedur yang ada, dan tidak menitipkan suatu proyek atau menunjuk nama kontraktor tertentu.

"Jadi secara spesifik kami akan dampingi Provinsi Maluku Utara untuk menyampaikan APBD-nya tepat waktu dan isinya sesuai dengan aspirasi masyarakat, plus tidak ada sandera-sandera di belakang," ujar Pahala.

Kompas TV Kementerian PUPR Gelar Edukasi Publik Penataan Lingkungan


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com