Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Mencatat Ada 2.271 Bencana Alam Sepanjang 2017

Kompas.com - 21/12/2017, 17:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - ‎Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat 2.271 kejadian bencana yang terjadi sejak awal tahun ini hingga 19 Desember 2017.

Kepala Pusat dan Informasi Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ‎dari jumlah kejadian bencana tersebut, berdampak 372 orang tewas, 3,45 juta orang mengungsi, 44.539 unit rumah rusak.

Adapun rumah rusak itu terdiri dari 9.935 rusak berat, 9.894 rusak sedang, dan 24.710 rusak ringan.

"Kemudian lebih dari 93 persen merupakan bencana hidrometeorolgi, puting beliung, longsor dan banjir paling dominasi, longsor adalah jenis bencana paling mematikan 156 orang tewas," ujar Sutopo di kantornya, Jakarta, Kamis (21/12/2017).

(Baca juga: Sepanjang 2017, Ekonomi Merugi Rp 4.145 Triliun akibat Bencana)

Menurut Sutopo, penyebab bencana longsor banyak menelan korban jiwa karena masih banyaknya masyarakat bermukim di wilayah zona merah atau rawan longsor dan lemahnya tata ruang di pemerintah daerah.

"Mereka banyak tinggal di daerah longsor tetapi tidak memiliki kemampuan untuk pindah dari lokasi tersebut," ucap Sutopo.

Sementara, kejadian bencana pada 2017 dibandingkan‎ pada tahun sebelumnya, kata Sutopo, mengalami penurunan sebesar 4,7 persen. Adapun jumlah korban atau hilang turun 36 persen, dan kerusakan rumah turun 8 persen.

"Hanya korban menderita dan mengungsi mengalami kenaikan 9 persen," ujar Sutopo.

Tercatat, jumlah kejadian bencana sepanjang 2016 sebanyak 2.384, yang didominasi kejadian 774 bencana banjir dan 687 bencana puting beliung.

(Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com)
--
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: "Tahun Ini, BNPB Mencatat Telah Terjadi 2.271 Bencana Alam‎"

Kompas TV Pasca gempa berpotensi tsunami yang terjadi di selatan Pulau Jawa, beberapa waktu lalu, BMKG melakukan kajian deteksi dini bencana gempa dan tsunami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com