Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suarakan "Golkar Bersih", Bagaimana Sikap Golkar Kini terkait Pansus Angket KPK?

Kompas.com - 20/12/2017, 17:49 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Slogan "Golkar Bersih" disuarakan secara lantang pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Terkait hal tersebut, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto menegaskan, slogan Golkar Bersih harus bisa dicerminkan dengan berdirinya seluruh kader Golkar di garda terdepan dalam mengawal tata kelola yang baik.

Praktik korupsi, kata dia, merupakan akhir dari sebuah proses yang tak transparan. Penyelesaian masalah korupsi, menurutnya, harus dilakukan dari hulu.

"Korupsi itu sebagai akhir dari sebuah proses tapi prosesnya harus dikawal dengan transparansi," ujar Airlangga seusai Munaslub di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (20/12/2017).

Airlangga pun ditanya soal sikapnya ke depan terkait Pansus Hak Angket KPK. Sejumlah pihak kerap menilai bahwa pembentukan Pansus Angket KPK tak sejalan dengan sikap pro pemberantasan korupsi.

Baca juga : Kepengurusan Baru, Golkar Buka Peluang Keluar dari Pansus Angket KPK

Terkait hal tersebut, Airlangga mengatakan pembentukan pansus telah melalui mekanisme di DPR. Hal yang dianggap memungkinkan adalah menyelesaikan pansus tersebut.

"Pansus itu kan sudah terbentuk dari bagian keputusan paripurna DPR. Nah yang dapat dilakukan adalah tentu penyelesaian pansus, kesimpulan pansus itu segera diselesaikan," kata Menteri Perindustrian itu.

Sementara itu, Anggota Pansus Hak Angket KPK dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan bahwa ada pembicaraan dengan Airlangga untuk mendorong pansus segera menyelesaikan tugasnya pada masa sidang DPR yang akan datang.

Baca juga : Aroma Pansus Angket dalam Uji Kepatutan Ketua MK Arief Hidayat

Menurutnya, rekomendasi yang disusun pansus angket sudah hampir tuntas. Pansus pun sudah tak berkeinginan untuk memanggil KPK karena komisi antirasuah sudah menjawab hampir seluruh pertanyaan pansus pada forum rapat dengar pendapat di Komisi III DPR.

Jawaban tersebut kemudian diambil untuk menjadi bahan pansus.

"Kami dorong supaya masa sidang depan bisa tuntas. Karena tahun depan ini sudah tahun politik sehingga fokus kami partai politik sudah tidak lagi concern ke sana," ujar Bambang.

"Mudah-mudahan rekomendasi dan kesimpulan itu dapat bermanfaat bagi perbaikan KPK ke depan," sambung dia.

Kompas TV Jokowi – JK banyak dikritik karena tidak punya sikap tegas terkait pansus hak angket KPK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com