Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caleg PSI Didominasi Generasi Milenial

Kompas.com - 16/12/2017, 22:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Partainya Anak Muda" seolah menjadi julukan yang tepat bagi Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Betapa tidak, 60 persen dari total peserta rekrutmen terbuka bakal calon anggota legislatif PSI merupakan generasi milenial atau generasi Y yang lahir antara 1981-1994.

"Dominasi terbesar adalah generasi Y," kata Ketua Bapilu PSI Sumardi di kantor DPP PSI, Jakarta, Sabtu (16/12/2017).

Total jumlah pendaftar rekrutmen terbuka bakal caleg PSI sebanyak 1.155 orang. Sebanyak 693 orang (60 persen) di antaranya adalah anak muda generasi Y.

Kedua terbesar dari segi usia adalah generasi X yang lahir antara 1965-1980, sebanyak 392 orang (34 persen). Adapun generasi baby boomers atau yang lahir antara 1946-1964 hanya tiga persen, atau sebanyak 34 orang.

Baca juga : Giring Ganesha Bersyukur Lolos Tes Wawancara Bakal Caleg PSI

"Ada juga generasi Z yang lahir 1995-2011, walaupun cuma dua persen," kata Sumardi.

Jika keterwakilan anak muda sudah tidak menjadi masalah bagi PSI, Sumardi menuturkan perhatian partai berikutnya adalah keterwakilan perempuan.

Dari 1.155 pendaftar, jumlah perempuan yang mengikuti rekrutmen terbuka bakal caleg PSI hanya sekitar enam persen. Sebanyak 94 persen adalah laki-laki.

"Anak muda sudah cukup banyak. Jadi, concern kita adalah kontribusi perempuan," ucap Sumardi.

Baca juga : Jumlah Pendaftar Perempuan Seleksi Bakal Caleg PSI Hanya Enam Persen

PSI bertekad meningkatkan kepesertaan bakal caleg perempuan pada seleksi gelombang kedua. Sumardi mengatakan, pengurus partai akan jemput bola mendekati komunitas-komunitas perempuan.

"Kami akan melakukan special initiative untuk meyakinkan mereka agar mau terlibat di politik," kata Sumardi.

PSI menargetkan dapat memenuhi afirmatif keterwakilan perempuan minimal 30 persen hingga level DPRD kabupaten/kota.

Sementara itu menurut Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, hambatan terbesar keterwakilan perempuan dalam politik yaitu adanya anggapan bahwa politik adalah dunianya laki-laki, yang sangat maskulin, keras, kasar, penuh teror dan intimidasi.

"Sehingga ada semacam segregasi gender (bahwa) politik adalah wilayah laki-laki," ucap Antoni.

"Maka kami berharap, kalau kita ingin melihat politik yang lebih damai, negosiasi lebih santun, jauh dari intimidasi, saya kira harus lebih banyak perempuan," lanjutnya.

Kompas TV Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar uji kompetensi calon legislatif untuk menjaring kader calon legislatif partai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com