Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palestina: Terima Kasih, Indonesia! Syukron, Indonesia!

Kompas.com - 15/12/2017, 17:59 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanan Tugas (Plt) Dubes Palestina untuk Indonesia Taher Hamad mengapresiasi dukungan Indonesia terhadap rakyat Palestina pasca-pengakuan Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Taher berterimakasih atas kehadiran Presiden Joko Widodo di KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Istanbul, Turki pada 13 Desember 2017 lalu.

Dalam KTT tersebut Presiden Joko Widodo menyampaikan enam poin usulan sikap negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terhadap langkah AS yang dinilai dapat memicu konflik baru dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Terima kasih Pemerintah Indonesia, Presiden Joko Widodo, untuk dukungan terhadap Palestina. Saya tahu Presiden (Jokowi) menelepon Presiden Mahmoud Abbas, mendukung dan akan selalu berada di belakang Palestina," ujar Taher mengawali pembicaraannya dalam Forum Merdeka Barat 9 di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).

(Baca juga : Perwakilan Massa Aksi Bela Palestina Akan Bertemu Perwakilan Dubes AS)

Taher juga menyinggung kehadiran Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Bali Democracy Forum (BDF) ke-10, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (7/12/2017) lalu.

 

Ia terkesima saat Retno menunjukkan syal Palestina yang dikenakan di lehernya sebagai bentuk dukungan dan komitmen Indonesia untuk negara tersebut.

Taher juga berterimakasih atas dukungan masyarakat Indonesia yang berasal dari berbagai macam latar belakang agama.

"Ibu Retno sangat bangga menggunakan syal itu dan memberikan statement yang kuat dalam mendukung Palestina. Dan banyak orang Indonesia dari muslim, Kristen, Katolik dan lainnya juga memberikan solidaritas terhadap Palestina. Mereka juga tidak setuju dengan pernyataan Trump," tuturnya.

(Baca juga : Saran Wiranto untuk Demo Bela Palestina, Enggak Usah Gede-gedean)

 

Dalam forum tersebut, Taher menuturkan bahwa Palestina membutuhkan dukungan secara politik dari OKI untuk tidak mengakui Yerusalem adalah ibu kota dari Israel seperti dicetuskan oleh Presiden AS Donald Trump.

Keputusan bersejarah itu disebut berisiko memicu timbulnya kekerasan baru di Timur Tengah. Menurut Trump, Israel adalah negara yang berdaulat dengan hak seperti setiap negara berdaulat lainnya untuk menentukan ibu kotanya sendiri.

"Yang kami butuhkan kali ini adalah dukungan diplomatik dan politik dari rakyat dan pemerintah Indonesia," jelasnya.

Di akhir forum, Taher sempat berfoto bersama dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Sunarko yang juga hadir sebagai pembicara.

Dia pun kembali mengucapkan terima kasih di depan Lukman dan Sunarko serta beberapa awak media yang akan mewawancarainya.

"Terima kasih Indonesia! Syukron Indonesia!" ucapnya.

Kompas TV Menlu Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Komisioner Uni Eropa Federica Mogherini di Brussels Belgia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com