Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPP Anggap Wajar Kisruh Golkar Bikin Elektabilitas Gerindra Naik

Kompas.com - 15/12/2017, 17:24 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid menilai wajar jika partainya mendapat efek elektoral akibat kisruh internal Partai Golkar.

Hal itu diungkapkannya menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dimana elektabilitas Partai Golkar disalip oleh Partai Gerindra.

"Kami turut prihatin dengan apa yang terjadi di Golkar dan kami percaya Golkar akan segera menyelesaikannya. Bahwa dengan peristiwa di Golkar tersebut partai-partai di luar Golkar seperti Gerindra mendapatkan advantage ya suatu hal yang wajar," ujar Sodik melalui pesan singkat, Jumat (15/12/2017).

Di samping itu, Sodik meyakini ada sejumlah hal yang membuat elektabilitas Gerindra meningkat.

Salah satunya adalah masyarakat yang dinilainya semakin cerdas dan dewasa melihat kinerja partai.

(Baca juga : Survei LSI: Elektabilitas Golkar Disalip Gerindra)

Hal itu, kata dia, didukung dengan kemajuan teknologi informasi yang bisa secara luas dan cepat menyampaikan informasi. Termasuk soal kinerja partai.

"Kinerja Gerindra yang dinilai sebagai partai yang komit terhadap harapan dan aspirasi rakyat," tutur Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu.

Gerindra menyusun sejumlah strategi untuk mempertahankan elektabilitas tersebut. Terlebih, hasil sama juga pernah diraih dalam survei elektabilitas lembaga survei lainnya.

Sodik menegaskan, pihaknya akan terus melakukan konsolidasi dan menjaga kader-kader serta partainya dari kasus hukum. Salah satunya kasus korupsi.

Di samping itu, Gerindra juga berupaya terus berkomitmen memperjuangkan aspirasi masyarakat dalam berbagai lini.

"Serta terus bersilahturahmi dan berkomununikasi secara optimum dengan rakyat," kata dia.

(Baca juga : PDI-P Buka Peluang Koalisi dengan Partai Gerindra pada Pilkada Jabar)

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menuturkan, hasil tersebut akan membuat partainya terus bekerja keras untuk mencapai target pemilu.

Ia meyakini, dengan strategi yang tepat maka Gerindra bisa menjadi pemenang pemilu.

Salah satu strategi Gerindra ke depan adalah untuk meningkatkan suara di daerah-daerah yang selama ini tak diunggulkan.

"Terutama di daerah-daerah yang kami merasa masih lemah, akan kami perbaiki. Di daerah yang kuat akan kami pertahankan," tutur Fadli.

Elektabilitas Partai Golkar disalip oleh Partai Gerindra. Hasil ini berdasarkan survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia pada 1-14 November 2017.

Saat responden ditanya partai mana yang akan dipilih apabila pemilu dilakukan saat ini, sebanyak 24,2 persen menjatuhkan pilihan kepada PDI-P.

Gerindra berada di urutan kedua dengan 13,0 persen. Sementara Partai Golkar di urutan ketiga dengan 11,6 persen.

"Pertama kalinya dalam sejarah, Golkar terancam terlempar ke urutan ketiga," kata peneliti LSI Ardian Sopa saat merilis hasil survei di kantornya di Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com