Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodalkan Surat, Aziz Syamsuddin Dipersepsikan "Boneka" Setnov

Kompas.com - 11/12/2017, 15:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS com - Surat Setya Novanto yang menunjuk Aziz Syamsuddin untuk menggantikan dirinya sebagai Ketua DPR RI bisa jadi mencoreng nama Aziz sendiri di mata publik.

Demikian diungkapkan pengamat politik dari Point Indonesia Arif Nurul Imam.

"Jika penunjukan Aziz Syamsuddin jadi ketua DPR RI cuma bermodalkan surat rekomendasi Setnov, ya bisa jadi sosok Azis dipersepsikan bonekanya Setnov," ujar Imam kepada Kompas.com melalui telepon, Senin (11/12/2017).

Hal tersebut tentunya bertolak belakang dengan keinginan mayoritas kader Partai Golkar untuk mengganti Setya Novanto, baik dari Ketua Umum Partai melalui Munaslub, atau dari kursi Ketua DPR RI.

Keputusan itu pun membuat Golkar menjadi semakin terlihat tidak solid di mata masyarakat.

"Kalau mau solid, seharusnya memang dibahas dulu oleh pengurus Golkar serta faksi-faksinya, siapa yang mau diusung sebagai Ketua DPR RI. Jika begini, selain dituding sebagai boneka Setnov, juga akan menimbulkan polemik di internal Golkar," ujar Imam.

(Baca juga : 50 Anggota Fraksi Golkar Tolak Aziz Syamsuddin Jadi Ketua DPR)

"Ikuti mekanisme partai yang ada, misalnya jika harus mengelar rapat pleno, ya taati aturan tersebut," lanjut dia.

Jika dituruti, surat rekomendasi Setnov tersebut pun berpotensi menjadi penghalang bagi partai berlambang pohon beringin untuk mendapatkan suara pada tahun politik 2018 dan 2019 yang akan datang.

Oleh sebab itu, saat ini penting bagi Golkar untuk mengangkat sosok pengganti Novanto sebagai Ketua DPR RI yang dapat diterima publik dan terutama seluruh faksi yang ada di Partai Gollar sendiri.

"Cari sosok yang jago berkomunikasi dengan kekuatan-kekuatan partai politik lainnya dan tak memiliki banyak musuh," ujar Imam.

Diberitakan, Ketua DPR yang kini meringkuk di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setya Novanto, menunjuk Aziz Syamsuddin sebagai penggantinya memimpin parlemen.

Penunjukan itu disampaikan Novanto bersamaan dengan surat pengunduran dirinya yang dikirimkan kepada DPR dan Fraksi Golkar, beberapa waktu lalu.

Hal tersebut mengejutkan internal Golkar sebab dilakukan tanpa melalui rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.

Kompas TV Setya menunjuk Aziz Syamsuddin yang kini menjadi Ketua DPP Partai Golkar sebagai Ketua DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com