Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU RI Terima DIPA 2018 Rp 12,2 Triliun

Kompas.com - 08/12/2017, 17:12 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2018 sebesar Rp 12,2 triliun. Ketua KPU RI Arif Budiman menuturkan, anggaran tersebut terdiri dari anggaran untuk tahapan Pemilu 2019 sebesar Rp 10,8 triliun dan anggaran untuk KPU sendiri sebesar Rp 1,4 triliun.

"Iya, untuk pemilu (yang besar). Sebab kan Pilkada pakai (anggaran) daerah, APBD," kata Arif di Jakarta, Jumat (8/12/2017).

Lebih lanjut, Arif menjelaskan, dari anggaran untuk tahapan Pemilu 2019 yang turun di 2018, alokasi terbesar diperuntukan honorarium Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Baca juga : Jokowi Ingatkan Jajarannya, Tahun Depan Sudah Tahapan Pemilu 2019

Arif berharap anggaran untuk tahapan Pemilu 2019 yang sebesar Rp 10,8 triliun sudah bisa mulai turun pada Januari. Sebab, biasanya anggaran baru cair sekitar bulan Februari.

"Ibu Menkeu sudah menjanjikan mulai Januari sudah bisa digunakan anggarannya," ucap Arif.

Arif mengatakan, jika anggaran untuk tahapan Pemilu 2019 bisa dicairkan pada Januari, maka hal tersebut akan melancarkan pelaksanaan tahapan yang dimulai pada bulan itu juga.

Baca juga : Jelang Pemilu, Ini Masalah yang Paling Banyak Ditemukan KPU

"Verifikasi faktual mulai berjalan, teman-teman butuh biaya verifikasi lapangan. Kemudian menjelang penetapan parpol (17 Februari), kemudian (kalau ada) penyelesaian sengketa dan lain-lain. Ya sudah mulai banyak itu kebutuhan dan kegiatan (di Januari)," ucap Arif.

Sementara itu, mengenai kecukupan anggaran penyelenggaraan Pemilu 2019, Arif mengatakan masih ada kekurangan sekitar Rp 3 triliun.

Kekurangan anggaran ini dikarenakan ada perubahan perlengkapan pemilu berupa kotak suara, yang menurut UU 7/2017 harus transparan. Arif berharap kekuarangan anggaran tersebut bisa diusulkan dalam APBN-P 2018.

Kompas TV Gatot menyatakan mendukung pencalonan panglima TNI yang baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com