JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat di sejumlah daerah kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram akibat terjadinya kelangkaan gas subsidi tersebut sejak awal pekan ini.
PT Pertamina (Persero) pun memutuskan untuk menggelontorkan 560.000 tabung elpiji 3 kg untuk berupaya mengatasi kelangkaan tersebut.
"Itu untuk seluruh Indonesia sejak Senin (4/12/2017) lalu," ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (8/12/2017).
Ia menuturkan, kelangkaan elpiji 3 kg terjadi bukan karena Pertamina mengurangi pasokan ke pasar. Namun, hal itu terjadi akibat permintaan yang melonjak dari masyarakat.
"Justru ada penambahan dari normal 23.300 metrik ton per hari ditingkatkan jadi 24.000 ribu metrik ton saat libur panjang nanti," kata Adiatma.
(Baca juga: Elpiji 3 Kg Langka di Sejumlah Daerah, Ini Penjelasan Pertamina)
Di sisi lain, Pertamina juga banyak menemukan elpiji 3 kg justru digunakan oleh pengusaha rumah makan, laundry, genset, dan rumah tangga mampu.
Padahal, elpiji 3 kg adalah gas bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu.
Sebelumnya, Unit Manager Communication & Relations Pertamina Jawa Bagian Barat, Dian Hapsari Firasati mengatakan, pihaknya sudah menambah pasokan elpiji 3 kg ke beberapa daerah di Jawa Barat.
Dian mengungkapkan, jumlah tambahan pasokan elpiji 3 kg ke wilayah operasi III Pertamina bervariasi.
(Baca juga: Pertamina: Banyak Hotel dan Restoran di Makassar Masih Pakai Elpiji Subsidi 3 Kg)
Di Bogor, operasi pasar digelar di 25 titik dengan menyalurkan sekitar 42 persen gas 3 kg dibandingkan rata-rata penyaluran normal. Di wilayah Depok, di mana operasi pasar menyalurkan sekitar 24 persen dibandingkan penyaluran normal.
Sementara di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, tambahan pasokan hingga 46 persen. Di Bandung, Cimahi, Sumedang dan sekitarnya mendapat penambahan pasokan hingga 50 persen.
Adapun beberapa lokasi lainnya seperti wilayah Priangan Timur yang mencakup Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran hingga 60 persen dibandingkan kondisi normal.