Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Panggil Khofifah, Apa yang Dibicarakan?

Kompas.com - 05/12/2017, 15:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Selasa (5/12/2017) siang, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Pertemuan itu berlangsung tertutup. Bahkan, tidak masuk ke dalam agenda resmi Presiden Jokowi pada Selasa.

Awalnya, Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas membahas program beras sejahtera (rastra) sekitar pukul 10.00. Mensos Khofifah diketahui turut hadir dalam rapat itu.

Sekitar pukul 11.30, rapat terbatas itu rampung. Sejumlah menteri keluar meninggalkan Istana. Namun, rupanya tidak seluruh menteri yang mengikuti rapat itu meninggalkan Istana.

Ada menteri yang masuk kembali ke ruangan rapat Presiden, di antaranya Mensos Khofifah, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Baca juga: Khofifah Ikut Pilkada, Ketua Komisi II Nilai Sebaiknya Mundur dari Mensos

Tidak diketahui apakah rapat tersebut mengikutsertakan seluruh menteri itu atau Presiden Jokowi bertemu keseluruhan menteri itu secara terpisah.

Mensesneg Pratikno berjanji kepada wartawan akan menghadirkan Mensos Khofifah untuk menjelaskan hasil rapat terbatas program rastra.

Namun, sekitar satu jam menunggu, Khofifah tidak kunjung hadir. Tiba-tiba, dari salah satu protokol kementerian diketahui bahwa Khofifah sudah meninggalkan Istana. Ia keluar dari pintu yang tak biasanya.

Sejumlah menteri dikonfirmasi terkait rapat tertutup itu. Namun, tidak ada yang bersedia berkomentar.

Baca juga: Kata Puan, dalam Waktu Dekat Jokowi Akan Beri Arahan soal Khofifah

Teten Masduki enggan menanggapinya.

"Aduh, kalau soal Khofifah jangan komentar saya, deh," ujarnya.

Demikian juga Pramono Anung.

"Enggak tahu, sumpah saya enggak tahu. Kalau enggak tahu, saya bilang enggak tahu. Kalau saya bilang tahu, ngarang namanya," ujar Pramono.

Diberitakan, Khofifah hendak maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jawa Timur 2018. Ia telah menggandeng Bupati Trenggalek Emil Dardak sebagai calon wakil gubernur. Keduanya diusung Partai Golkar dan Partai Demokrat.

Khofifah juga telah mengirimkan surat kepada Presiden mengenai niat politiknya itu. Meski demikian, Presiden Jokowi hingga awal Desember ini belum mengambil keputusan terkait surat Khofifah tersebut.

Puan Maharani mengatakan, Presiden Jokowi akan mengambil sikap terkait Mensos Khofifah.

"Dalam waktu dekat Presiden akan memberikan arahannya," ujar Puan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Selasa.

Puan tidak menjelaskan lebih lanjut apa bentuk arahan Presiden itu, apakah dalam bentuk mengganti Khofifah dari jabatan mensos atau keputusan lain.

"Nantilah tentu saja dalam waktu dekat, Presiden akan memberikan arahannya," lanjut Puan lagi.

Kompas TV Simak pernyataan Emil Dardak berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com