BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo minta kementerian terkait jangan asal menambah target penerima program rastra atau beras sejahtera. Program itu harus dievaluasi terlebih dahulu.
"Sejak 2017, penyaluran Rastra telah diubah menjadi kartu, telah diujicoba di 44 kota, melibatkan 1,2 juta penerima manfaat," ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (5/12/2017).
"Dan saya minta ini jangan ditambah dulu, dicek, dievaluasi dulu secara betul, supaya di lapangan berjalan baik," lanjut dia.
Diketahui, penerima program Rastra pada tahun 2017 adalah 1,2 juta. Pada 2018, Kementerian Sosial sebagai penanggung jawab program berencana menambah penerima Rastra menjadi 10 juta penerima.
Presiden mengatakan, evaluasi tersebut sangat penting. Pada Maret 2018 mendatang, Badan Pusat Statiatik (BPS) bakal melaksanakan survei sosial ekonomi nasional (Susenas).
Di dalam survei itu, lanjut Jokowi, salah satu pertanyaan indikator adalah apakah masyarakat mendapatkan program Rastra atau tidak.
"Jangan sampai ada keterlambatan, saya minta Bulog mengikuti, Mentan, BUMN, Menko PMK bisa ikuti supaya beras ini sampai ke penerima manfaat tanpa terlambat satu hari pun," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.