Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus Marham Ungkap Keinginan Jokowi terhadap Golkar

Kompas.com - 01/12/2017, 21:33 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham mengaku sudah bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo untuk membicarakan prahara di Partai Beringin tersebut. Dia pun memberikan bocoran percakapan dengan Presiden.

"Kata Pak Jokowi, 'karena Golkar telah mendukung saya, pemerintahan saya sampai 2019 maupun sebagai capres, maka tentu saya tidak ingin melihat Partai Golkar tidak berkembang, tidak maju'," kata Idrus, Jumat (1/12/2017), menirukan kata-kata Presiden.

Selain itu, Presiden, lanjut Idrus, mendukung adanya kepemimpinan yang kuat di Golkar. Idrus menilai dukungan itu sebagai keinginan Presiden tidak ingin melihat Golkar tersungkur pada Pemilu 2019.

Menurut Idrus, Golkar sudah bulat mendukung penuh pemerintahan Jokowi hingga 2019. Tidak hanya itu, sejak jauh-jauh hari, Golkar sudah menyatakan akan mendukung Jokowi maju di Pilpres 2019.

"(Presiden) mendukung Partai Golkar supaya Golkar maju dan untuk maju Golkar perlu kepemimpinan yang kuat," kata Idrus.

(Baca juga: Idrus: Jokowi juga Bertanggung Jawab supaya Golkar Tak Semakin Kecil Suaranya di 2019)

Dia menilai, kepemimpinan yang kuat yang diinginkan Presiden di Golkar, yakni kepemimpinan yang memiliki basis ideologis yang kuat, basis konseptual yang kuat, dan basis jaringan yang kuat juga berakar.

Saat ini, Idrus adalah salah satu tokoh yang digadang-gadang akan maju sebagai calon Ketua Umum Golkar bila partai tersebut menggelar Munaslub.

Selain Idrus, nama lain yang santer direstui Presiden maju dalam bursa Ketua Umum Golkar yaitu Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Sebelumnya diberitakan, Partai Golkar sedang disorot tajam publik akibat tetap mempertahankan Setya Novanto sebagai Ketua Umum dan Ketua DPR. Padahal, Novanto sudah ditahan oleh KPK karena tersandung kasus korupsi KTP elektronik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com