JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, partainya sudah bulat mendukung Presiden Joko Widodo maju pada Pilpres 2019.
Oleh karena itu, Idrus menilai Presiden juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga suara Golkar di Pemilu 2019.
"Pak Jokowi juga memiliki tanggung jawab supaya Golkar itu tidak semakin kecil perolehan suaranya di (pemilu) 2019," ujarnya di Hotel Marlynn Park, Jakarta, Jumat (1/11/2017).
Idrus meyakini ada nilai tambah dari dukungan Golkar kepada Jokowi pada Pilpres 2019. Bahkan ia menilai, suara Golkar akan mendongkrak suara Jokowi pada Pilpres 2019.
Baca juga : Yorrys Raweyai: Idrus Itu Siapa Mesti Minta Restu Presiden?
"Kalau kemenangannya (Jokowi pada Pilpres) 2014 itu hanya 53 persen, maka dengan kehadiran Golkar harus kasih nilai tambah kemenangan minimal 65 persen," kata Idrus.
Bagi Golkar, terdongkraknya suara Jokowi pada Pilpres 2019 sangat penting. Sebab hal itu dinilai akan membuat hubungan partai berlambang pohon beringin itu lebih harmonis dengan Jokowi.
Analis politik Gun Gun Heryanto menilai, elektabilitas Partai Golkar akan rontok bila terus menerus berkutat dengan persoalan Setya Novanto.
Baca juga : Airlangga Dinilai Bisa Pastikan Dukungan Golkar ke Jokowi
Hal itu berkaca kepada masalah Golkar pada tahun 2015, saat dirundung konflik internal. Dari Pilkada di 264 daerah, Golkar hanya menang di 54 daerah saja.
Sebelumnya, Idrus Marham mengklaim dirinya juga mendapat restu Presiden Jokowi untuk menjadi ketua umum bila musyawarah nasional luar biasa (munaslub) diadakan.
Baca juga : Politisi Golkar Minta Istana Tak Dikaitkan dengan Munaslub Golkar
"Saya kan juga sudah ketemu Pak Jokowi," kata Idrus, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/11/2017).
Saat itu, Idrus ditanya mengenai klaim restu Presiden Jokowi kepada Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.