JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, Nurhadi, WNI yang ditangkap karena ingin bergabung dengan ISIS di Filipina bukan anggota kelompok teroris di Indonesia.
Nurhadi bergaul dengan warga negara asing sehingga terpengaruh untuk bergabung dengan kelompok radikal di Marawi, Filipina Selatan.
"Yang bersangkutan belajar otodidak melalui media sosial hingga akhirnya bertemu dengan warga Malaysia dan Philipina yang membuatnya berniat ingin ke Filipina," ujar Martinus melalui keterangan tertulis, Selasa (28/11/2017).
Martinus mengatakan, keberangkatan Nurhadi ke Filipina melalyi Malaysia murni atas kemauan sendiri.
Ia tidak dipaksa pihak manapun, termasuk orang yang dia kenal melalui media sosial itu. Meski pemerintah Filipina tengah menggempur Marawi, Nurhadi justru tertarik untuk pergi ke sana.
Baca juga : Polisi Gagalkan WNI yang Hendak Gabung dengan ISIS di Marawi
"Adapun alasan yang bersangkutan ingin berangkat karena melihat banyak yang ditangkap di Filipina," kata Martinus
Nurhadi mengaku tidak dibiayai siapapun untuk berangkat dan bergabung dengan ISIS. Ia menggunakan uang pribadi dari hasil tabungannya.
"Dia bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan swasta di Pontianak," kata Martinus.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan bahwa Nurhadi menitipkan istri dan anak kepada keluarganya. Ia berpamitan dan mengaku ingin berjihad di Filipina.
Baca juga : Sebelum Berangkat ke Marawi, Terduga Teroris di Kalbar Titipkan Keluarganya
Saat ini, Nurhadi berada di Polda Kalimantan Barat untuk didalami keterangannya. Rencananya, dia akan dibawa ke Rumah Tahanan Markas Komando Brimob Polri di Kelapa Dua, Depok.
Nurhadi ditangkap di ruang tunggu keberangkatan internasional Bandara Supadio, Kalimantan Barat, Senin (27/11/2017). Rencananya ia akan terbang ke bandara internasional Kuching, Malaysia, menggunakan pesawar Air Asia dengan nomor penerbangan AK-1029.
Saat ditangkap, Nurhadi tidak melakukan perlawanan. Penangkapan tersebut berjalan aman dan lancar tanpa mengganggu aktivitas penumpang lain. Saat ini, masih didalami peran serta alasannya bergabung dengan kelompok ISIS di Marawi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.