JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, pemerintah harus mulai fokus untuk meningkatkan kualitas serta kesejahteraan guru bila ingin meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Cak Imin, panggilan Muhaimin mengatakan, memang sangat penting untuk membenahi infrastruktur pendidikan seperti membangun sekolah dan lainnya. Namun, peningkatan kualitas guru juga diperlukan guna meningkatkan kualitas mengajar.
Muhaimin menilai, selama ini 20 persen anggaran pendidikan yang dikucurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih memfokuskan pada pembangunan fisik pendidikan saja.
"Guru sejak Undang-Undang Dasar yang memaksakan pendidikan yang mengharuskan anggaran pendidikan 20 persen memang punya kesempatan untuk diperhatikan. Kalau tahun yang lalu mungkin infrastruktur pendidikan mungkin sarana dan prasarana. Mungkin sekarang sudah harus bergeser, 20 persen anggaran harus diarahkan kepada peningkatan kualitas guru," ujar Muhaimin, Senin (27/11/2017).
Muhaimin mengatakan, peningkatan kualitas para guru akan tecermin dari cara mengajar yang lebih interaktif. Tokoh yang diangkat menjadi Panglima Santri Nusantara ini menyebut saat ini masih ada guru yang belum menerapkan cara mengajar dialogis.
Siswa, kata Muhaimin dijadikan objek pendidikan tanpa melakukan interaksi. Muhaimin menilai, pendidikan dialogislah yang menumbuhkan karakter, kecerdasan, serta sikap kritis para siswa.
"Banyak sekali kemajuan, karakter, kecerdasan, kreatifitas, inovasi tumbuh dari motode pendidikan yang dialogis. Mengedepankan analitik. Kemudian murid jadi subjek bukan sebagai objek yang dicekokin pendidikan," ujar Muhaimin.
"Sejak pendidikan dialogis ada, banyak sekolah-sekolah terutama di Jakarta yang menerapkan terutama di Jakarta dan berhasil selama 15 tahun belakangan," kata Muhaimin. (KONTRIBUTOR JAKARTA/DAVID OLIVER PURBA)